ดาวน์โหลดแอป
12.66% I don't know you, but I Married you / Chapter 66: Tambah kangen

บท 66: Tambah kangen

Ara dan Kay kembali lagi mendatangi rumah sakit untuk melihat keadaan Jay yang ternyata saat ini sedang sarapan ditemani Jesica dan Kenan.

"Aku takut, nanti ada yang datang ke Daddy ngasihin tagihan karena aku udah ngerusak mobilnya." Jay disela-sela makannya membuat Kenan tersenyum kecil.

"Kalo ada Daddy ga akan bayar, Seharusnya yang ngasih tagihan itu daddy karena dia udah bikin kamu gini."

"Aku pukul dia, apa ga papa?terus kita ninggalin dia gitu aja, apa dia mati?apa ga papa?apa nanti ada polisi yang cari aku?" Jay terus bertanya membuat Kay yang mendengarnya ingin tertawa.

"Udah Jay tenang aja, dia ga mati cuman pingsan." Kay menjawab untuk menghapus kekhawatiran Jay.

"Apa iya?"

"Disaat dia udah berbuat jahat sama kakak kamu masih mikirin hidup dia?" Kay berkomentar lagi.

"Aku ga enak, aku belum pernah pukul orang."

"Maaf gara-gara kakak kamu jadi kaya gini Jay." Ara melangkah mendekati adiknya.

"Ga papa, aku tuh udah ga enak hati sejak kakak masuk mobilnya jadi aku ikutin aja. Kakak ga boleh digituin, Aku, Kay sama Daddy aja ga pernah kasar atau bahkan cubit kakak aja kita ga berani tapi kenapa dia gitu sama kakak?dia itu bukan siapa-siapa." Perkataan Jay membuat Ara terharu.

"Makasih udah bantuin kakak."

"Iya sama-sama, bener kata Kay dia itu jahat kak. Kakak jangan deket-deket sama dia."

"Iya kakak udah ga mau liat dia, ke kampus aja kakak males."

"Ya udah nanti ke kampus mommy anter."

"Engga-engga, Daddy aja yang anter." Kenan langsung menolak.

"Kenapa?"

"Pokoknya mommy ga boleh pergi berduaan sama Ara kecuali ada Daddy, Kay atau Jay."

"Mulai deh Daddy cemburuan, lagian siapa sih yang liatin mommy di kampus cuman ada mahasiswa doang." Ara protes.

"Kata siapa?itu petugas kampus juga udah tua-tua masih suka main mata belum lagi dosen-dosen cowok. Pokoknya engga." Kenan membuat Jesica hanya menggelengkan kepalanya.

"Kakak juga jangan jahat sama cowok. Ga boleh kak mainin cowok, emang cowok ga punya perasaan apa."

"Tuh dengerin kata Jay." Kenan mendukung.

"Iya engga."

"Aku ga suka waktu kakak sidang banyak cowok yang deketin, itu gebetan kakak semua kan?"

"Pantes mommy sama Daddy ga boleh dateng." Jesica yang kini tahu alasan Ara menolak untuk ditemani saat sidang.

"Iya engga Jay."

"Kalo kamu ga mau adik kamu gini lagi berhenti kak, kamu tuh versi ceweknya Kay."

"Iya Dad..."

"Eh HP aku mana?"

"HP kamu rusak.."

"Rusak? terus gimana?Tiara?foto-foto?"

"Tiara udah mommy telepon Jay.."

"Duh malah mikirin pacar lagi." Ara mengomel.

"Terus kita ke Jogja gimana mom?"

"Kita undur aja, masa kamu mau kesana dalam keadaan gini."

"Tapi mom.."

"Tiara pasti ngerti kok."

"Aku pingin HP baru."

"Iya nanti Daddy beliin."

"Jangan nanti dad, sekarang."

"Duh...yang lagi jatuh cinta.." Sindir Ara lagi.

"Pake HP mommy dulu aja kalo mau telepon Tiara."

"Ga mau aku pingin HP baru."

"Jay kaya anak kecil deh.." Kay tak tahan melihat tingkah laku Jay.

"Iya-iya Daddy beliin, sekalian Daddy sama mommy pulang dulu ya. Kay sama kakak jagain nanti malem kita balik lagi."

"Iya Dad.." Ara dan Kay kompak.

"Nanti malem bawa HP nya ya.."

"Iya sayang, kamu istirahat ya..."

"Dad...aku beliin satu ya.."

"Enak aja, kakak udah bikin masalah minta hadiah lagi." Kenan menolak.

"Kalo Kay boleh dong Dad.."

"Engga juga, ponsel kamu masih bagus." Kini Jesica yang menolak dan kemudian dia berjalan pergi bersama Kenan.

****

"Bukannya disuruh jagain malah kesini." Kiran protes saat mereka makan bersama.

"Aku kan laper pingin makan lagian kakak udah kasih ijin."

"Kenapa ga makan di deket rumah sakit aja?"

"Pingin ditemenin kamu."

"Tapi udah baikan Jay?"

"Udah, malah ngerengek pingin hp baru sama Daddy supaya bisa telpon pacarnya."

"Siapa pacarnya?kenapa ga datang aja?"

"Mereka LDR-an. Pacarnya Tiara orang Jogja."

"Oh hebat adik kamu bisa tahan LDR."

"Emang kamu ga bisa?"

"Engga kayanya."

"Oh...jadi ga mau jauh dari aku dong." Kay menggoda.

"Bisa kalo dari kamu, soalnya kamu bawel bikin berisik."

"Nanti kangen baru tahu rasa."

"Eh..Minggu depan ada acara di kampus, aku nginep ya.."

"Acara apa?nginep dimana?"

"Acara pelantikan anggota BEM baru, aku ikutan. Acaranya di kampus kok."

"Kok ikutan itu segala sih.."

"Ih asyik tahu.."

"Nanti kamu sibuk."

"Ya terus kenapa?"

"Ga inget aku."

"Ih kirain apa.."

"Aku seurius."

"Nanti aku kabarin."

"Ya udah nanti aku yang anter jemput."

"Kamu tuh supir atau pacar aku sih?" Kiran yang kini mengakui Kay sebagai pacarnya.

"Pacar?" Kay senyum-senyum.

"Kenapa ga mau?"

"Mau bangetlah, aku seneng aja denger kamu ngomong gitu. Aku ini pacar kamu jadi tugasnya banyak, bisa jadi supir, jadi koki, jadi apapun yang kamu mau."

"Kamu besok ga ke kampus dong nemenin Jay."

"Engga, aku ke kampus, ada kak Ara yang udah ga sibuk jadi bisa jagain Jay."

"Makannya cepet abisin udah malem."

"Iya sayang, orang tua kamu marah?biar aku yang ngomong."

"Engga, mereka ga marah aku kan udah bilang."

"Ya udah ini udah selesai, aku bayar dulu."

"Nih pake uang aku."

"Apaan sih, ga usah." Kay menolak dan segera pergi sementara itu dirumah sakit Jay yang sudah mendapatkan HP baru langsung menghubungi Tiara.

- Halo

- Tiara, ini aku Jay.

- Jay?gimana kondisi kamu?udah baikan?kok bisa gitu sih?bagian apa yang sakit?.

- Yang mana dulu yang harus aku jawab?

- Semuanya.

- Aku udah baikan kok cuman kaki aku aja yang sobek kena pecahan kaca jadi dijait deh.

- Berapa jaitan?

- 4 Jaitan.

- Kenapa sih awalnya?kok bisa gitu?.

- Aku nolongin Kak Ara dari orang jahat.

- Kenapa kamu bisa babak belur gitu sih?.

- Kok kamu tahu sih?.

- Aku tanyain ke mommy kamu terus dia fotoin kondisi kamu waktu itu.

- Aku ga bisa berantem Ra, jadi aku banyak kena pukul.

Jay membuat Tiara sedikit ingin tertawa dibalik telepon.

- Makannya kamu ikutan bela diri kek Jay.

- Iya nanti aku ikutan.

- Eh aku bercanda kok.

- Ga papa, aku juga kan pingin lindungi kamu kalo kamu digangguin.

Perkataan Jay lagi-lagi membuat Tiara tersipu.

- Terus kakak kamu gimana?.

- Dia baik-baik aja, untuk Kay datang jadi bisa bantuin aku. Kalo dia udah jago berantemnya.

- Untung aja Kay ada jadi kamu bisa ditolongin.

- Tiara, maaf aku ga bisa kesana.

- Iya aku ngerti kok ga papa yang penting kamu sembuh dulu.

- Aku bikin gagal rencana kencan kita.

- Itu kan bisa kapan-kapan Jay.

- Iya sih padahal aku udah cari-cari harus ngapain aja.

- Ih..kenapa cari gituan segala.

- Ini kan pertama buat aku, aku ga mau bikin kamu kecewa gara-gara aku ga tahu soal itu.

- Udah ga usah dipikirin lagi, nanti kita atur ulang waktunya. Maaf aku belum bisa jenguk kamu.

- Iya ga papa, kamu belajar aja jangan bolos.

- Siapa coba yang duluan bolos dulu.

- Kan cuman sekali-sekali.

- Iya sayang.

- Ih..jangan bilang gitu aku jadi malu.

- Harus dibiasain.

Canda Tiara yang membuat Jay senyum-senyum sendiri.

- Aku tambah kangen kamu.

- Sabar, ntar juga ketemu.

- HP aku rusak semua foto kamu ada disana jadi aku ga bisa liatin lagi.

- Nanti aku kirimin foto aku.

- Yang banyak.

Jay reflek meminta foto Tiara.

- Iya-iya..

Tiara yang setelah melepas rindu dengan Jay di telepon benar-benar mengirimkan foto dirinya pada Jay.

****To be Continue.


ความคิดของผู้สร้าง
Keyatma Keyatma

mumpung aku libur aku kasih 2 chapter

jangan lupa leave comment and vote ya :)

Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C66
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ