y/n sudah sampai di kantor Agency tari sedari tadi. Namun ia memilih untuk duduk di taman, menatap langit yang cerah walau cuaca sudah mulai dingin.
Ia merekatkan kembali syal merah yang menggulung leher jenjangnya. Rambutnya ia gulung dengan rapih. Kopi hangat ditangannya sesekali ia dekatkan ke mulutnya untuk ia teguk perlahan-lahan.
Mata y/n sembab, hasil menangis semalaman.
"Sudahlah terima saja", suara berat itu mengejutkan y/n yang hampir saja menumpahkan kopi panas itu walau terpercik ke coatnya yang berwarna untung saja hitam.
y/n menoleh dan mendapatkan wajah angkuh Kim Taehyung yang berdiri menatapnya sembari memasukkan tangannya ke dalam saku.
Taehyung duduk disamping y/n dengan santainya. Tak peduli jika wanita itu mengangkat bokongnya untuk geser dan membuat jarak.
Taehyung mengeluarkan tangannya, "ayo kita berkenalan", ucapnya sembari menatap y/n lurus.
y/n menyambut tangan besar Taehyung.
"Kim Taehyung dan kau bisa memanggilku Taehyung".
"Shin y/n", ia langsung menarik tangannya.
"Apa kau memiliki kekasih?", tanya Taehyung tanpa basa-basi.
Y/n berdeham, "mana mungkin kau tidak tahu bagaimana hubunganku dengan Park Jimin".
"Aku tidak punya waktu untuk mendengarkan gosip murahan", jawab Taehyung.
"Ya karena kau terlalu sibuk dengan obsesimukan?", balas y/n tidak mau kalah pedasnya.
"Obsesi? Tau apa kau tentang obsesiku", Taehyung menegapkan tubuhnya dan menoleh pada y/n, "jika kau merusaknya maka aku tidak segan menghancurkanmu".
"Lalu apa yang harus aku lakukan? Menuruti keingan orang tuaku menikahi lelaki menyeramkan sepertimu?".
Angin dingin bahkan sudah mereka tak rasakan lagi karena tubuh mereka begitu panas terbakar emosi akibat ucapan ketus satu sama lain.
"Coba saja kau tolak. Maka karirmu dan juga keluargamu akan sama-sama hancur Shin y/n!", setelah menekankan kata-katanya Taehyung berdiri lalu pergi tanpa menoleh lagi.
y/n menutup wajahnya, tangannya sangat dingin. Ia sudah tak memiliki nafsu meneguk kopi panasnya. Sial sekali.
Y/n melakukan pemanasan pada seluruh tubuhnya sebelum ia akan melakukan latihan.
Ia merasakan seseorang berdiri disampingnya, "kau ingin pemanasan atau kau ingin pamer padaku?", suara Jimin menyadarkan y/n yang kembali berdiri tegap
Jimin adalah lelaki yang membuatnya selama ini jatuh cinta walau mereka tak memiliki ikatan apapun namun keduanya benar-benar dekat seperti sepasang kekasih.
"Ah aku hanya sedikit melamun".
Jimin melepaskan perhiasan yang ia pakai dan duduk dilantai, ia mengganti kaus putihnya, "jangan membahayakan dirimu melamun disaat kau pemanasan seperti itu".
Taehyung memasuki ruangan dengan wajah angkuhnya, ia memang sangat cocok untuk peran antagonis didalam benak y/n.
Semua berkumpul membentuk barisan sesuai posisi masing-masing.
Dipimpin oleh coach Nora Clark, wanita berkebangsaan amerika latin ini adalah salah satu pelatih balet di Agency The Ballhits.
y/n banyak berlatih darinya. Taehyung pun sama namun bagi Nora, Taehyung memang memiliki gaya tersendiri yang membuatnya terkadang sulit mengimbangi penari yang lain.
Nora sangat senang akan hal itu namun tidak jika Taehyung bertemu dengan pelatih atau juri dari luar Agency. Itu mengapa hingga kini Taehyung masih sulit mendapat peran utama di acara acara besar di Korea.
Berbeda dengan Jimin, yang selalu menjadi kebanggaan Agency. Jimin memiliki pribadi dan skill sempurna yang dapat diandalkan sebagai penari drama.
Pribadi Jimin dan Taehyung pun berbeda. Jimin orang yang sangat humble dan mudah tertawa namun Taehyung sangatlah dingin dan ia hampir tak memiliki teman.
Itu mengapa y/n tidak mau berurusan dengannya. Tapi takdir malah berkata lain.
Semua mengikuti step yang Coach Nora lakukan sembari menatap pantulan diri masing-masing didepan kaca.
Keseimbangan sangat mereka butuhkan dalam menari balet.
Taehyung memutar namun fokusnya terpecah saat ia tidak sengaja melirik putaran sempurna Jimin.
"KIM TAEHYUNG! JAGA KESEIMBANGANMU!", tukas Coach Nora.
Setelah latihan, sekarang waktunya istirahat. Y/n meregangkan otot-ototnya terutama pergelangan kakinya yang bagaikan harta utamanya.
Ia menatap Jimin yang dikelilingi beberapa perempuan yang meminta saran sekaligus meminta perhatian sepertinya.
"Apa itu yang namanya hubungan special kalian?".
Lagi-lagi y/n terlonjak dengan suara bariton Taehyung yang sekarang ia duduk disamping y/n, meluruskan kakinya.
"Bukan urusanmu!".
"Sebentar lagi akan jadi urusanku".
"Sebenarnya apa sih maumu? Kita tak saling kenal, untuk apa menikah?", desis y/n.
"kemarin kau menendangku karena aku tak ingin melawan para orang tua menyebalkan itukan?".
Akhirnya Jimin menghampiri y/n yang baru saja ingin melawan Taehyung namun ia mengurungkan niatnya dan mengalihkan pandangannya pada Jimin.
"Apa kakimu sakit?", tanya Jimin lalu tangannya mengambil pergelangan kaki y/n dan memijatnya perlahan.
Taehyung merasa jijik dengan perhatian yang Jimin berikan, ia mendekatkan wajahnya pada y/n membuat y/n kaget, "jika yang kau suka lelaki bodoh itu, maka aku akan memberikanmu hal yang berbeda", ia tersenyum sesaat, pandangan mereka beradu lalu Taehyung beranjak.
Jimin meletakkan kaki y/n dan beralih ke yang satunya, "ku fikir kalian tidak sedekat itu", ucapnya.
Y/n yang menatap punggung Taehyung kini sadar bahwa ada Jimin didepannya.
"Kau tahukan dia itu memang aneh. Jangan pedulikan".
" TO BE CONTINUED "
COMMENT DAN VOTE !!!!