Beberapa menit kemudian, Jia Li turun dari tangga dengan membawa sebuah tas tangan berwarna krem, dengan logo C yang kelihatan.
"Carol, ini untukmu," ucap Jia Li, memberikan tas itu.
"Mama kasi tas bekas?! Aku gak tahu mama seperti ini, aduh!" oceh Ethan lagi membuat Jia Li memukulnya sekali lagi.
"Ini tas baru! Ini mama beli kemarin waktu ke paris dan belum pernah memakainya sama sekali! Kamu tiba-tiba saja memperkenalkan calon istrimu seperti ini, tentu saja mama tidak menyiapkan uang!" ucap Jia Li, menjelaskan, takut Carolina untuk salah paham.
"Ah iya, gak apa-apa kok, tante," ucap Carolina, berdiri dan mengambil tas itu, "Makasih, ya!" lanjutnya lagi.
"Kenapa kamu terus memanggil mereka om dan tante? Sudah kubilang panggil papa dan mama, saja!" ucap Ethan lagi, tidak senang. Bukankah seharusnya Lina memanggil mereka dengan papa dan mama.
Jangan lupa untuk komen, kasi batu kuasa (biar kalian dapat 1 voucher gratis, hehe), gift (kalo yg lagi banyak coin xD), dan ulasan, ya.
Tetap terus dukung author, ya!
Salam,