Semakin naik ke puncak Lindfen, udara menjadi semakin dingin. Kastil tua yang menjadi misteri di puncak Lindfen sudah mulai menampakkan diri. Bangunan besar itu masih hanya terlihat atapnya yang tinggi dan lancip.
Namara menambah satu lapis pakaian lagi. Dia merasa antusias sekaligus kedinginan. Dengan perasaan yang seperti itu dia terus menggosok kedua tangannya.
"Apa kau sangat kedinginan?" tanya Eros.
"Kenapa kau masih bertanya? Brrrr .... Ini benar-benar dingin," gumam Namara. Hidungnya mulai terasa sakit.
Akhirnya Eros tersenyum samar. "Bagaimana jika kau datang ke pelukanku?"
"Tidak perlu. Terima kasih," balas Namara dengan sedikit sinis.
"Apa kita tidak bisa langsung terbang ke sana? Apa kita harus berjalan kaki seperti ini?" tanya Namara dengan cepat.
"Lyco, kau bisa mencobanya," ucap Eros.
Akhirnya Lyco pun mengeluarkan sepasang sayap hitam. Kedua sayap itu mulai mengepak. Namun pria itu tidak bergerak sedikit pun. Tubuhnya tetap di tempat.