Setelah Namara yakin semua orang sudah pergi, dia segera keluar dari persembunyiannya. Akhirnya dia bisa bernapas dengan bebas sekarang.
Namara menatap garam di tangannya dengan senyum mengembang. "Kau pasti garam keberuntungan," kekehnya.
Sebelum ada orang lain yang datang, Namara segera melangkah pergi. Sekarang dia akan segera membuat sesuatu.
Beberapa saat kemudian, Namara tiba di kamar tanpa menemui kesulitan. Para pelayan masih tidur dengan nyenyak. Bahkan jumlah orang yang mendengkur sudah meningkat. Mereka pasti sangat kelelahan.
Namara mengambil botol porselen yang diambil dari Hestia. Dia menatap botol itu dengan senyum lebar.
Setelah kembali dari kamar Hestia, dia langsung membaca buku yang dipinjam dari perpustakaan. Dari buku itu dia menemukan beberapa pengetahuan baru tentang herbal-herbal yang ada.
Di buku itu tercatat bahwa, bunga Culuses dan biji Egetache memang bisa diproses dalam satu ramuan. Namun, tentunya harus dengan proporsi yang tepat.