Esok harinya, pak Gibran pergi ke sekolah dengan perasaan yang sedikit terbebani usai menyadari bahwa kini kembali ada seorang murid yang menggilainya bahkan melebihi sikap Khanza padanya dahulu. Saat sudah tiba di ruangan pribadinya dia barulah bisa merasa bernapas dengan lega. Namun baru saja dia bernapas lega karena merasa terhindar dari Suci yang entah kenapa tidak terlihat lagi pagi ini, dan sempat pak Gibran berpikir jika mungkin saja dia kembali tidak masuk sekolah pagi ini.
Tok tok tok…
Pak Gibran terkesiap begitu mendengar suara ketukan pintu sepagi ini di depan pintu ruangannya sehingga dia sempat menahan napasnya sejenak.
"Masuk!" ujar pak Gibran sambil membenahi posisi duduknya di kursi.
Pak Gibran menunggu siapa yang kali ini akan memasuki ruangannya sepagi ini, dan benar saja. Pak Gibran mengerjapkan kedua matanya ketika melihat sosok sejak tadi dia hindari.
"Good morning, my Someone…" ucap Suci setengah berbisik dan tersenyum manis di depan pak Gibran saat ini.