"Adakah yang ingin bapak sampaikan padaku setelah kita bertemu?" tanya Khanza kemudian.
"Jadi kau sungguh mau bertemu denganku nanti? Kau bersungguh-sungguh?" tanya pak Gibran gencar.
"Emh… Yah, untuk kali ini saja."
Pak Gibran kembali mengernyitkan keningnya, dia semakin heran akan sikap Khanza saat ini.
"Aku akan menghubungi bapak dan menentukan dimana tempat kita akan bertemu nanti," ujar Khanza lagi, di sela lamunan pak Gibran yang memikirkannya dia terkesiap.
Lalu kemudian Khanza belalu pergi dari hadapan pak Gibran tanpa menunggu pak Gibran kembali berbicara menanggapinya. Setelah Khanza menghilang dari pandangan pak Gibran, dia baru menghela napas panjang. Menngusap wajahnya dengan gusar seraya kebingungan.
"Apakah aku sedang bermimpi? Ada apa dengan sikap dan gaya bicara Khanza saat ini?" tanyanya sendiri.