"Adji, aku sudah menganggapmu adik. Tidakkah sekali ini saja kau mendengarkanku?" ujar miss Kia kemudian.
Adji hanya terdiam seolah acuh akan ucapan miss Kia. Kemudian kembali beranjak berdiri, dia hendak pergi dari hadapan miss Kia.
"Mau kemana kau?" tanya miss Kia kembali dengan helaan napas panjang.
"Aku harus pulang. Maaf sudah merepotkanmu, Miss."
"Adji, kau selalu saja begitu. Apa kau sungguh menyukai Khanza jika begini sikapmu?" tanya miss Kia kembali. Namun, Adji sudah beranjak pergi keluar dari rumahnya.
Miss Kia tampak kesal juga frustasi. Dia begitu mengasihani Khanza seperti layaknya seorang adik. Namun, baginya Adji juga sangat berarti karena sudah sekian lama mereka saling mengenal dan bersama dalam waktu yang sangat lama.