Baru saja Khanza hendak memberihkan dirinya, terdengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya. Dia terdiam sesaat dan memastikan, benarkah itu suara ketukan pintu di luar kamarnya? Karena ada banyak kamar di sisi kanan dan kiri kamarnya saat ini, setelah kemudian dia memastikan itu suara ketukan pintu di kamarnya, baru lah dia membukanya. Dan dia sungguh terkejut karena Adji kini berdiri di depan kamarnya, tersenyum tipis dan singkat.
"Mas Adji?"
Adji mengerutkan keningnya ketika dia melihat wajah dan kedua mata Khanza sembab, "Apa kau baru saja menangis?" tanya Adji kemudian.
"Hanya sedikit, masuk dulu, mas!" jawabnya kemudian mempersilahkan untuk masuk ke dalam.
Tanpa berbicara lagi, Adji memasuki kamar Khanza dan melihat banyak perubahan dari kamar itu. Adji melihat sekeliling ruangan, kemudian beralih ke arah jendela yang masih terbuka. Adji memandang pemandangan langit malam dari jendela itu, sedang Khanza tampak canggung dan entah apa yang akan dia lakukan setelah itu.