"Ayah, kita akan pergi kemana?" tanya Gio setelah berada dalam perjalanan. Sejak tadi dia selalu banyak bicara berada dalam pangkuan Khanza.
"Kejutan!" jawab Devano sambil tersenyum.
"Apa itu kejutan?" tanya Gio lagi.
"Gio, sudah jangan banyak bicara lagi!" cetus Khanza sebelum Devano menjawabnya lagi.
Kemudian Gio benar-benar diam meski dengan helaan napas kesal.
Sesaat kemudian, mereka sampai di suatu pusat too permainan yang sudah tentu sangat mahal semua yang ada di dalamnya. Gio yang berjalan menggandeng tangan ibunya, Khanza. Devano meraih tubuhnya untuk di gendongnya, tapi Gio malah memintanya untuk segera di turunkan dari gendongannya, Devano berhenti sejenak dengan tatapan penuh tanda tanya pada Gio, begiutpula dengan Khanza yang berdiri di hadapannya.
"Kenapa, Nak? Kau sudah tidak mau lagi ayah gendong?" tanya Devano.
"Tidak , ayah. Gio ingin seperti ini saja," jawabnya seraya meraih tangan Khanza dan tangan Devano dalam genggaman kedua tangannya.