Begitu sampai di rumah kembali, betapa Khanza sangat terkejut akan kehadiran ayah dan ibu Devano yang sudah sekian lama tidak saling bertatap muka dengannya. Khanza menahan napasnya sejenak, dia tidak tahu harus menyapanya atau tidak.
"Za…" panggil ibu Khanza.
Lantas Khanza melangkah masuk dengan langkah kaki yang begitu berat. Andai saja Icha masih disitu menemaninya, dia pasti sudah berlari kembali bersamanya.
"Bu, aku langsung ke kamar. Gio pasti menungguku," sahut Khanza dengan gemetaran lantas hendak pergi menuju kamarnya. Dia sengaja mengabaikan kedatangan ayah dan ibu Devano.
"Khanza, tunggu. Kami datang kemari juga ingin berbicara denganmu."
Langkah kaki Khanza terhenti sejenak setelah mendengar suara ibu Devano yang mengajaknya bicara demikian. Khanza menolehnya dengan tatapan penuh kebencian dari matanya.
"Iya, nak. Kami, kami datang kemari untuk menemuimu juga," lanjut ayah Devano berbicara.