Menjelang malam pesta pernikahan sang kakak, mau tidak mau Khana ikut serta dalam kesibukan yang seharusnya sudah di atur oleh yang bertugas. Arumi terlihat begitu bahagia karena hari pernikahannya telah tiba di depan mata. Namun yang Khanza pikirkan, ini adalah detik-detik perpisahannya dengan sang kakak karena usai pernikahan Arumi tentu dia akan semakin sulit untuk bertemu dan saling berbagi cerita kembali. Dia terus berkutat dengan segala kesibukan yang membuatnya kelelahan hingga tubuhnya di basahi oleh keringat.
"Za…" panggil sang kakak ketika Khanza sedang duduk sejenak seraya meluruskan kedua kakinya yang terasa pegal.
"Hem?" tanya Khanza singkat sembari menoleh melihat Arumi yang sedang duduk di sisi pintu.
"Ada apa denganmu hari ini?" tanya Arumi.
"Apa yang kakak lihat dariku?" tanya balik Khanza.
"Cih, kau selalu sibuk sejak tadi. Kau tidak sedang patah hati bukan?" ujar Arumi meledeknya.