บท 45: Sikap pemaksa Denis

Khanza masih terhanyut akan candaan dan gombalan yang di lontarkan oleh Denis di sepanjang jalan. Mereka pun mulai saling melempar senda gurau dan tertawa lepas sepanjang jalan hingga tanpa Khanza sadari sebuah mobil melaju dengan cepat di sisi jalan beriringan dengan motor yang di kendarai oleh Denis.

Khanza tak pedulikan hal itu, begitupun Denis meski semakin lama mobil itu seolah terus mengintai.

Tak berapa lama kemudian, tiba di sebuah restoran ternama. Denis berhenti di parkiran untuk memarkir motornya, sejak semakin kkenal dan dekat dengan Denis, Khanza sering diajaknya pergi ke tempat-tempat ternama dan mulai mengenal makanan yang tak pernah Khanza cicipi sebelumnya. Khanza pun mulai terbiasa dengan hal itu, tanpa rasa canggung dan malu lagi saat pergi berdua dengan Denis.

"Kita duduk disana, yuk!" Ajak Denis sembari merangkul bahu Khanza dari belakang.

"Hem, kenapa harus disana? Disitu ada meja kosong," bantah Khanza menolak.