"Lihat..." Bapak Budi memperlihatkan foto itu pada Amoka yang berdiri di dekatnya. "Ini foto siapa?"
"Ini kan foto Amoka. Kenapa Opa punya foto Amoka?" jawaban polos Amoka membuat Bapak Budi sontak tertawa.
"Cucuku..." ujarnya dengan mata berkaca-kaca menarik Amoka ke dalam peluknya. "Anak ini benar-benar cucu kita, Mah..."
Karmila kembali melirik Amoka yang kini sedang menatap suaminya dengan polos. Meski hatinya mulai luluh menatap interaksi Amoka dengan suaminya, tetap saja ia gengsi mengakuinya. Apalagi hidupnya saat ini masuh dibayang-bayangi oleh tuntutan satu milyar dari Jamilah, bekas teman SMA-nya itu.
"Lama sekali dua anak itu. Benar-benar sudah nggak menghargai orangtua lagi!" Karmila mengalihkan perhatiannya. "ARYAAAA!!! ARYAAA!!!" Karmila kembali berteriak memanggil si anak bungsu.