Artha kembali ke apartemennya ketika malam telah larut, dan berharap Gita tak lagi ada di sana.
Ketika ia masuk ke dalam apartemennya, bibir Artha sontak jatuh menemukan ruangan apartemennya kacau balau bagai habis dilibas kawanan banteng. Padahal pelakunya hanya satu orang, yaitu Gita. Tapi Artha bersyukur ia tidak menemukan Gita di apartemennya. Hanya menemukan meja makan terbalik, kursi terlempar dan aneka barang pecah belah yang berserakan di lantai.
Sambil menghela nafas berkali-kali, Artha mulai merapikan ruangan apartemennya. Malam ini ia terpaksa kerja rodi gara-gara kelakuan Gita yang makin membuatnya bimbang.
Haruskah ia membatalkan pertunangan mereka berdua? Meski resiko yang ia terima adalah ia akan direndam di kolam lele semalaman oleh Mamahnya atau meneruskan rencana pernikahan mereka berdua dengan resiko akan mengalami cacat permanen di sepanjang sisa hidupnya bersama Gita.