บท 105: Lovebird

"Maafin aku ya Mah, kalau belakangan ini nggak bisa menuruti keinginan Mamah. Artha nggak bermaksud jadi anak durhaka. Pliss Mah jangan kutuk Artha jadi lele apalagi jadi jelek. Tolong cukup doakan dan restui saja hidup aku dan Anya kelak bahagia," Artha memohon dengan panjang lebar, mencoba meluluhkan hati Mamahnya yang keras.

Menatap wajah putra sulungnya yang terus memelas, hati Karmila sebenarnya mulai tersentuh.

"Aku mohon Mah. Demi cucu Mamah yang sedang dikandung Anya juga..." Artha kembali memohon kali ini nekat menyebut perihal anaknya. Agar Mamahnya jatuh iba padanya dan Anya.

"Aku mohon Mah. Demi cucu Mamah yang sedang dikandung Anya juga..." Artha kembali memohon kali ini nekat menyebut perihal anaknya. Agar Mamahnya jatuh iba padanya dan Anya.

"Emang kamuh yakin itu anak kamuh?" tanya Mamah mencoba untuk meruntuhkan keyakinan Artha.

Membuat Artha hanya meringis lebar untuk menjawabnya. Namun dalam hatinya ia menjawab, 'fifty-fifty, Mah.'