Seperti layaknya seorang putri yang lahir dari keluarga kekaisaran, putri Tutzkia dilarang untuk memperlihatkan ekspresinya. Ia hanya boleh bersikap sesuai dengan aturan yang ada. Sehingga, ia tidak boleh serta merta menunjukkan kelemahannya kepada Athanasia!
Ia mencoba menjadi gadis yang terlihat kuat, seperti tidak membutuhkan seorang teman sama sekali.
Tutzkia akan berperang kepada siapapun yang meminta perang.
"Kami akan segera menikah di hari legi 3 bulan dari sekarang!" Tutzkia meyakinkan diri bahwa Athanasia akan terlihat sangat sedih.
'Kali ini, kau tidak akan menjawab aku dengan percaya diri seperti sebelumya!' Putri Tutzkia merasa puas di dalam hati. Berpikir dengan perkataannya barusan, Athanasia akan tersakiti.
"Selamat untuk penentuan hari pernikahan kalian." Athanasia berkata sambil tersenyum.
Syok! Tutzkia tidak mengerti harus mengartikan seperti apa senyuman manis yang diperlihatkan oleh Athanasia.
Mungkinkah senyuman itu tulus?
Terimakasih untuk para pembaca setia novel ini.
Mohon maaf atas kekurangan Author dalam kepenulisan. Novel ini akan segera tamat dalam 4 chapter lagi.