ดาวน์โหลดแอป
8.46% Athanasia dan Pangeran Jayden / Chapter 11: Putra Sang Tiran

บท 11: Putra Sang Tiran

Sudah 3 hari 2 malam Athanasia terkurung dalam sel penjara bawah tanah, milik Count Manel. Ia bahkan tidak diberikan makanan apapun sehingga ia terlihat sangat lesu dan melemah seiring berjalannya waktu.

"Apa sekarang kau tau bagaimana rasanya jika melawan ku di wilayah kekuasaan ku?" Ujar Count Manel penuh kemenangan.

Ia tertawa menyeringai melihat Athanasia yang terlihat seperti anjing liar yang penurut sekarang!

Set... Count Manel memerintahkan dua orang pengawal yang datang bersamanya untuk membawa Athanasia lebih dekat kepadanya.

Kedua pengawal itu lalu menyeret Athanasia dari tempatnya dan menghempaskan tubuhnya terpelanting ke depan Count Manel!

"Kekekeke" Tawa Count Manel menggelar di seluruh ruangan.

"Hahahaha" Tampaknya kedua pengawal itu lalu ikut tertawa, menikmati suasana saat itu. Namun Count Manel dengan segera menatap tajam ke arah mereka!

Sontak mereka langsung mengatupkan mulut mereka, tanpa mengeluarkan bunyi apapun lagi dari mulut mereka. Terlihat dengan jelas bahwa Count Manel tidak ingin orang lain menikmati kesenangannya tersebut.

"Sebaiknya kalian berjaga di luar..." Ujar Count Manel memerintahkan.

Setelah para pengawal itu beranjak keluar, Count Manel mengarahkan pandangannya ke arah Athanasia yang menatapnya dengan tajam, walaupun badannya sudah sangat lemah.

Prak... Buk...

Suara hantaman tangan Count Manel melayang ke arah pipi Athanasia yang lembut. Hal itu membuat Athanasia terhempas jatuh sampai ke lantai penjara.

Tampak bahwa bibirnya juga berdarah akibat tamparan keras dari Count Manel yang gila hormat tersebut.

"Wanita rendahan seperti mu, berani sekali menatap ku dengan pandangan seperti itu!" Count Manel tampak geram dengan Athanasia yang tidak menyerah dan masih saja keras kepala.

"Jika saja kau mau menjadi istriku, aku akan segera melepaskan mu dan memberikan mu makanan... Tapi aku berubah pikiran! Anjing liar seperti mu suatu saat akan menggigit aku kembali. Sehingga jika aku harus membuatmu tunduk, maka itu akan aku lakukan dengan menghancurkan mu!" Ujar Count Manel dengan mesum, sambil menjulurkan lidahnya keluar menjilati mulutnya.

Ia lalu berbalik dan memerintahkan penjaga untuk membawa Athanasia ke ruang khusus untuk dimandikan.

"Siapa yang menyuruhmu berhadapan dengan ku!" Gumam Count Manel.

Athanasia dimandikan oleh para pelayan wanita. Dia dipakaikan berbagai macam wangi-wangian untuk membuat daya tarik yang bergairah saat Count Manel mendekatinya!

Tubuhnya sangat lemas, ia bahkan tak bisa melawan dan hanya mengikuti alur cerita yang di buat oleh orang-orang yang melayaninya.

Pandangannya menjadi kosong dan ia juga tampak putus asa!

"Emely... Beti... apa yang harus kulakukan? Tolong aku, ibunda!" Pemikirannya jalan, namun tak ada mimik apapun yang ada di wajahnya. Ia seperti manusia boneka yang hidup!

"Lihatlah nona, anda terlihat sangat cantik sekali! Siapa yang akan menyangka bahwa anda adalah seorang budak..." Ujar salah satu pelayan yang membantu Athanasia mengenakan gaunnya.

Jelas bahwa pelayan itu mencoba menyindir Athanasia yang malang! Dan dia berpikir bahwa Athanasia adalah seorang gelandangan yang entah dari mana di pungut oleh Count Manel, tuannya karena wajahnya yang cantik itu.

Tentu saja Athanasia sama sekali tak berkomentar atas sindiran dari pelayan tersebut, sebab ia kehilangan daya hidupnya dan hanya bisa berbicara dengan hatinya saja.

"Bukankah dia masih terlihat sangat muda? Bagaimana bisa tua bangka itu juga ingin melampiaskan nafsunya pada gadis yang terlihat tidak memiliki gairah hidup itu!" Gumam para pelayan yang melihat Athanasia hanya duduk terdiam seperti patung.

Yah, siapa yang sangka bahwa pria yang Athanasia hadapi adalah laki-laki paru baya yang suka merasakan keperawanan wanita muda!

Count Manel memiliki 10 istri sudah termasuk selirnya. Tidak cukup dengan itu, ia selalu saja memanggil gadis muda yang belum menikah yang ada di wilayah kekuasaannya untuk ia tiduri. Setelah itu dia hanya akan memberikan 5 keping perak untuk setiap wanita perawan yang melayaninya.

Dari pada harus terusir dari kampung halaman mereka, para gadis itu menyerahkan diri mereka ke tangan Count Manel dengan persetujuan orang tua mereka. Namun dengan syarat bahwa siapapun yang mengantarkan putri mereka ke tangan Count Manel akan mendapatkan pajak yang murah dan mendapatkan izin usaha atau pun mendapatkan pekerjaan di ladang Count Manel yang besar.

Seluruh masyarakat tau bahwa Count Manel memberikan pajak yang tinggi bagi para warga yang melawan. Mereka pun tidak diberikan izin usaha dan hanya boleh menjadi pekerja tingkat 1 atau boleh menjadi budak!

Jadi, tidak ada satu pun warga yang berani melawannya. Itu juga karena dulu pernah ada dimana saat salah seorang keluarga tidak mau menyerahkan putri mereka ke tangan Count Manel. Mereka berakhir menjadi tumbal bagi dewa yang disembah oleh Count Manel dengan membakar mereka hidup-hidup di depan warga!

Sikap Count Manel yang egois tidak pernah sampai ke kaisaran, sebab raja telah membagi-bagikan tugas kepada penguasa setiap daerah tanpa mau ikut campur. Yang pasti setiap daerah harus memberikan pajak kepada kaisar! Jika pajak telah terbayarkan tanpa menunggak, maka raja akan tahu bahwa daerah tersebut hidup makmur tanpa tahu bagaimana penderitaan rakyatnya di atas kepemimpinan Count Manel.

"Tuan apa anda yakin akan menggunakan wanita itu malam ini?" Tanya salah seorang pelayannya yang hendak ingin memastikan apakah Count Manel akan berubah pikiran.

"Tentu saja! Apapun yang aku inginkan harus terpenuhi!" Balas Count Manel percaya diri.

"Maaf tuan, tapi menurut hamba tuan sebaiknya jangan menyentuh gadis itu!" Ujar pelayan itu dengan hati-hati.

Count Manel menatap pelayan itu dengan mata yang penuh amarah. Dan hal itu membuat pelayan tersebut gemetaran, takut bahwa kepalanya akan melayang begitu saja.

"Sebaiknya kau melanjutkan apa yang hendak akan kau katakan. Karena jika aku tidak puas dengan alasan yang akan kau berikan, maka kau tahu dimana kau akan berakhir!" Ujar Count Manel.

"Apa tuan lupa bahwa gadis itu bersama putra sang tiran? Ada baiknya jika tuan memerintahkan hamba untuk memulangkan gadis itu segera, sebelum terjadi kekacauan tuan!" Ujar pelayan setia Count Manel menasehatinya.

Count Manel tampak berpikir dengan keras. Tapi ia sudah mencari tahu hubungan mereka dengan jelas saat ia menculik Athanasia.

Pikirnya jika memang Athanasia berarti untuk anak dari sang tiran tersebut, maka penyerangan seharusnya sudah dilakukan dari kemarin-kemarin. Tapi sudah 3 hari berlalu dan tidak ada siapapun pun yang datang memberontak ke kediamannya. Sehingga ia mengambil kesimpulan bahwa ia bisa menjadi Athanasia sebagai budaknya.

Sebab mungkin saat itu sang putra tiran tersebut hanya kebetulan lewat. Namun tampaknya pria paru baya tersebut tidak menyadari bahwa Athanasia adalah kawan dari putra sang tiran yang sangat ditakuti di wilayah tersebut.

"Tidak. Gadis itu tidak boleh kembali, sebab dia akan menjadi budak ku!" Ujar Count Manel dengan tegas.

(Yah... anak itu tidak mungkin ada hubungannya dengan putra sang tiran.) Pikir Count Manel dalam hatinya untuk menenangkan diri.

~To be continued


ความคิดของผู้สร้าง
Pom_Pong Pom_Pong

Happy reading.

Berikan pendapat teman-teman reader mengenai novel ini yah...

Terimakasih.

Load failed, please RETRY

ของขวัญ

ของขวัญ -- ได้รับของขวัญแล้ว

    สถานะพลังงานรายสัปดาห์

    Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
    Stone -- หินพลัง

    ป้ายปลดล็อกตอน

    สารบัญ

    ตัวเลือกแสดง

    พื้นหลัง

    แบบอักษร

    ขนาด

    ความคิดเห็นต่อตอน

    เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C11
    ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
    • คุณภาพงานเขียน
    • ความเสถียรของการอัปเดต
    • การดำเนินเรื่อง
    • กาสร้างตัวละคร
    • พื้นหลังโลก

    คะแนนรวม 0.0

    รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
    โหวตด้วย Power Stone
    Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
    Stone -- หินพลัง
    รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
    เคล็ดลับข้อผิดพลาด

    รายงานการล่วงละเมิด

    ความคิดเห็นย่อหน้า

    เข้า สู่ ระบบ