Pandanganku berpindah dari Mum dan Dad beberapa kali. Aku benar-benar dalam masalah besar.
"Aku tidak apa-apa Mum, mungkin pucat karena aku tidur terlalu malam," balasku dengan nada yang lebih tinggi dari biasanya. Dad masih belum berbicara sejak tadi, tapi Ia terus memandangiku hingga membuatku semakin merasa salah tingkah.
Kutarik nafasku lalu tersenyum lagi, kali ini berusaha untuk terlihat lebih natural. "Jadi kenapa kalian datang hari ini?" Kami bertiga masih mengobrol di lorong apartemenku yang untung saja selalu sepi. Mum memandangku lekat-lekat selama beberapa detik, aku yakin ia bisa membaca semua rasa panikku dari wajahku yang sedikit menegang saat ini. Lalu kedua mata hijaunya melirik sekilas ke pintu apartemen di belakangku sebelum menatapku lagi.