"Aku tidak apa-apa, hanya kedinginan." Iris menghela napas berat, ia memejamkan matanya selama beberapa saat.
Iris tidak akan melupakan bagaimana aroma karat yang kuat menguar di udara dan kabut tebal di mana-mana, menutupi seluruh isi kota dan isi-isinya.
Mereka melewati pintu gerbang dan masuk ke dalam, jalanan dihamparkan dengan batu kerikil hitam dengan rumput-rumput yang tumbuh disela-selanya, di pinggir jalanan tumbuh tanaman hijau yang subur serta tiang-tiang lampu berjejer di sepanjang jalan.
Tapi tidak ada satu pun lampu jalanan itu yang menyala.
Rumah-rumah berdiri dengan kokoh, rata-rata dindingnya terbuat dari batu dan lantainya terbuat dari papan kayu, kaca-kaca yang terpampang di dinding berlumut dan retak.
Tidak ada cahaya yang terlihat di balik kaca, semuanya gelap dan dingin, seakan tidak ada satu pun tanda kehidupan di tempat ini. Sesuai julukannya, kota orang mati