Hydra meraung, suaranya seakan memberitahu semua orang tentang kemarahan sang naga pada seseorang yang baru datang di hadapannya ini.
Thomas tidak peduli dengan Hydra, ia menyentuh Iris, tidak ada deru napas lagi, tubuhnya sedingin es dan kaku.
Hatinya mencelos, ada ribuan jarum tak kasat mata menusuk di dalam sana. Thomas dengan pelan meraih leher Iris, memeriksa denyut nadinya.
Dia mati?
"Kau membunuhnya." Thomas bergumam dengan suara yang dingin, bayangan hitam itu membesar, bentuknya sebesar Hydra dan mengepakkan sayapnya menyerang, Hydra menyemburkan apinya dengan ganas ke arah Thomas dan Iris.
Thomas membaringkan Iris kembali ke dipan bambu, matanya menatap wanita tua yang telah tewas tak jauh dari sana. Tangan kanan sang Pangeran bergerak menyentuh tangan Iris dan membawanya ke pipinya.
"Maafkan aku."
Iris tidak menjawab, wajah yang pucat dan kaku itu tidak bisa lagi menjawab, bahkan untuk tersenyum pun tidak bisa lagi.