Iris menghela napas, ibukota sangat luas. Setelah seharian harus menghadapi para prajurit yang berseliweran di sekitar mereka. Iris akhirnya mendapati sebuah penginapan sederhana yang terletak di pinggiran kota menuju wilayah timur.
"Lelahnya."
Iris menghempaskan dirinya di atas ranjang. Ia menatap langit-langit yang terbuat dari kayu tipis diberi cat putih, penyihir itu menghela napas. "Biarkan aku tidur dengan tenang sebentar."
Ia sekarang membenci apa pun yang berhubungan dengan warna putih.
Iris membiarkan Thomas dan Morgan memilih kamar mereka sendiri, ia terlalu malas mengurus dua laki-laki yang tingkahnya seperti anak kecil itu.
Suara Morgan yang menjatuhkan barang ke lantai dari kamar sebelah membuat Iris jengkel, tidak hanya sekali, tapi berkali-kali. Iris curiga jangan-jangan manusia serigala itu sengaja melakukannya untuk membuat Iris datang ke kamarnya.
Penyihir itu mendesah pelan, ia bangkit dan mengambil kitab sihirnya dan mengucapkan mantera kedap suara.
"Aku tidak tahu! Aku hanya ingin tidur dengan nyenyak!" Iris.
┐( ̄ヘ ̄)┌