Rasanya seperti berada di neraka.
Tiersa hanya bisa menggigit pipi dalamnya ketika ia melihat tubuhnya di cermin, tubuhnya yang mulus itu di penuhi bekas gigitan di mana-mana, membuatnya merasa jijik dan ingin terus menerus menggosok seluruh tubuhnya dengan sabun.
Ia dulu adalah putri kerajaan ini yang paling dicintai, dihormati dan semua orang segan padanya. Tapi sekarang ia adalah seorang primadona di rumah bordil, semua orang ingin menidurinya.
Meski mereka semua meneriakkan cinta dan pujian, Tiersa merasa semua itu palsu dan semakin ia mendengarnya, semakin ia merasa jijik.
Rumah bordil tempatnya berada ini bernama Rumah Teratai, semua wanita yang berada di sini tidak ada ubahnya dengan budak, mereka semua adalah wanita yang tidak memiliki kebebasan hidup, entah mereka dijual atau karena mereka tidak sengaja terseret ke tempat ini.
Ah, aku merasa menjadi orang jahat pada Tiersa ಥ╭╮ಥ