Ye Qiao menjadi lebih terkejut lagi karenanya. Tetapi karena dia sangat ketakutan, dia sampai mengira bahwa dirinya sedang berhalusinasi, sehingga terus menahan napas dan berpura-pura mati.
Ye Cheng menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi, memandangi adik kecilnya yang telah dewasa itu, yang sedang berpura-pura mati di bagasi belakang. Sudut mulut gadis itu tampak terangkat, dan darah masih mengalir dari sela-sela rambutnya.
"Si Bodoh, katakan padaku, adikku yang satu ini berbakat menjadi ratu drama, bukan?" tanya Ye Cheng dengan suara pelan. Pria itu mengenakan topi kamuflase lebar, dengan wajah yang tampak tersamarkan oleh cat kamuflase.
"Brengsek!" Ye Qiao sontak membuka matanya dan mengucap sumpah serapah setelah yakin bahwa dia tidak sedang berhalusinasi.
Ye Qiao tidak bisa melihat wajah pria itu dengan jelas, karena wajahnya disamarkan oleh cat kamuflase. "Ye Cheng?" ucap Ye Qiao ragu-ragu sambil bangkit untuk duduk.