Melihat sepasang ibu dan anak yang tidak mengenal kata 'tobat' itu, Ye Qiao hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.
Ye Qiao sama sekali tidak sungkan-sungkan menjatuhkan harga diri Qin Lan di hadapan sekelompok ibu-ibu.
"Qiaoqiao, mungkin Bibi sudah salah paham terhadapmu," kata Qin Lan dengan lirih, namun perasaan benci meluap-luap di dalam hatinya. Meskipun dia tidak pernah pergi ke rumah ayah mertuanya lagi, Qin Lan tetap memantau setiap pergerakan Ye Qiao.
Dia tahu bahwa Ye Qiao meminta sebidang tanah pada kakeknya dan mendirikan perusahaan bobrok itu bersama dengan beberapa orang pemuda dan pemudi.
"Bibi Qin, Anda adalah ibu tiriku yang baik hati. Jika ada sesuatu hal yang tidak jelas, bukankah seharusnya Anda menanyakannya langsung padaku? Itu penting untuk menghindari kesalahpahaman seperti ini, jadi orang-orang tidak akan mengira bahwa kita berdua tidak pernah bicara baik-baik," sahut Ye Qiao dengan sinis.