Su Wan melihat punggung tangannya yang tiba-tiba memerah, dengan perlahan ia menggosok bagian itu dengan jari manisnya. Rasa sakit langsung menjalar ke kepalanya.
Mata Su Wan tidak bisa menahan air mata. Berpikir bahwa masih ada orang di sini, ia pun langsung merasa malu dan hanya bisa mengedipkan matanya, sebisa mungkin menahan air mata itu agar tidak jatuh.
Tang Yifeng melihat Su Wan dengan khawatir. Ia tidak menyangka bahwa istri Jiang Xuecheng itu ada di luar pintu saat ia membukanya tadi.
Siapa yang tahu bahwa ternyata ia begitu sial?!
"Su Wan, maaf, apa tanganmu sakit?"
Su Wan mengangkat matanya dan menatap Tang Yifeng, sudut bibirnya mengeluarkan senyum tipis, "Tidak apa-apa, hanya sedikit merah. Kak Tang, apa kamu sudah akan pergi?"
Tang Yifeng menganggukkan kepala, ia menyentuh pangkal hidungnya dengan canggung. "Kakak pergi dulu ya, sekali lagi maaf atas insiden tadi…"