แบ่งปันความคิดของคุณกับผู้อื่น
เขียนรีวิวLangkah kaki terdengar di sela- sela ketegangan mereka, ada 4 anak berpakaian putih abu- abu masuk ke kelas. ya itu kakak kelas yg akan memberi pengarahan di masa orientasi siswa Vio turun dari sebuah angkutan dalam kota (angkot) berjalan santai melewati jalan setapak ga seperti tadi pagi, sekarang jalannya persis kura- kura yang kelelahan. dari arah belakang ada suara motor lewat, otomatis Vio minggir dan sekilas melihat siapa orang yang lewat, mukanya memerah senyumnya mengembang setelah tau siapa yang Vio liat "kak dony ..." pria itu membalas senyuman Vio tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun dan berlalu. "huh dasar... Vio mengeluh, dia selalu begitu" dony adalah orang yang pertama menarik perhatiannya ketika Vio sampai di kota ini. kota kecil tapi sangat indah, mataharinya terik tapi sejuk berangin dan hampir setengah dari kota ini di kelilingi laut. kesan pertama melihat dony sopan tapi sedikit angkuh.
Langkah kaki terdengar di sela- sela ketegangan mereka, ada 4 anak berpakaian putih abu- abu masuk ke kelas. ya itu kakak kelas yg akan memberi pengarahan di masa orientasi siswa Vio turun dari sebuah angkutan dalam kota (angkot) berjalan santai melewati jalan setapak ga seperti tadi pagi, sekarang jalannya persis kura- kura yang kelelahan. dari arah belakang ada suara motor lewat, otomatis Vio minggir dan sekilas melihat siapa orang yang lewat, mukanya memerah senyumnya mengembang setelah tau siapa yang Vio liat "kak dony ..." pria itu membalas senyuman Vio tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun dan berlalu. "huh dasar... Vio mengeluh, dia selalu begitu" dony adalah orang yang pertama menarik perhatiannya ketika Vio sampai di kota ini. kota kecil tapi sangat indah, mataharinya terik tapi sejuk berangin dan hampir setengah dari kota ini di kelilingi laut. kesan pertama melihat dony sopan tapi sedikit angkuh.