ดาวน์โหลดแอป
53.84% Troublesome Lover / Chapter 27: 27

บท 27: 27

aku sampai di apartemen yang ditunjukkan oleh Taiga

sungguh, apartemen ini keren sekali,ini terlalu keren untuk ukuran anak SMA...

aku masuk ke lobi apartemen dan menaiki lift menuju kamar nomor '9'.

aku menekan bel dan berbicara pada interphonenya,

"SHIONN~~ JUDI YUK"

tapi tidak dibuka. kucoba lagi, tetap tidak dibuka juga

bagaimana nih? masa aku harus menunggu disini sampai shion keluar?! bisa bisa aku kayang kayak excorcisist

aku mencoba membuka pintu, dan ternyata pintunya tidak dikunci.

dasar shion.. bagaimana kalau ada maling masuk?

pacarku yang bodoh... emang bodoh..

aku masuk ,"escusmeh....."

tapi tidak ada orang sama sekali. yah, jelas saja sih tidak ada orang, shion kan tinggal sendiri.

apakah dia masak makanan nya sendiri dan mencuci baju sendiri selama ini? aku tak bisa membayangkan shion memasak ataupun mencuci... tapi kalo iya... ayuk nikah.. aku gadai kan RITZ CARLTON

aku melepas sepatuku dan meninggalkannya di atas keset, lalu aku masuk melewati ruang tamu dan dapur, mengarah ke kamar yang berada di pojok.

saat aku membuka pintu kamar, betapa terkejutnya aku menemukan shion sedang tertidur di lantai. dan bukan itu saja, dia masih memakai baju seragam yang kemarin dia pakai! berarti dia langsung rubuh tanpa mampu melepas bajunya! ... untung ga kejang

aku menghampiri shion, dan menggoncang kan nya beberapa kali sesekali menampar nampar pipi nya

"uh.. huh? Hi..hinata??" tanya shion masih dalam keadaan setengah sadar.

"jangan mati... nanti aku suspek utama"

aku menaruh tanganku ke dahi shion. fiks ini demam..

"hei, ayo naik ke kasur." kataku, mengalungi tangan kanannya ke bahuku.

shion mengerang dan berusaha membuat tubuhnya berdiri. aku membimbingnya naik ke kasur dan menidurkannya.

pertama, dia harus mengganti baju dulu.

bisa bisa shion tambah sakit memakai baju yang lembab begini.

aku membuka lemari pakaian shion dan meraih apapun yang bisa kujangkau.

lalu kubawa bajunya kepada shion,

"helloo madafakah![ini kata kasar] can you hear me?." shion tak bergeming. "buka baju mu" ucapku sambil mencopoti kancing bajunya one by one. jangan anggap aku mesum plis..

tercerahkan lah mataku! six pack?! sudah ku kuduga! pantas saja aku merasa perutnya kencang sekali saat aku memeluknya.

saat aku mengobati punggungnya dulu, aku tak bisa melihat tubuhnya dengan jelas lantaran gelap dan mataku rada siwer yes!

tapi sekarang, aku bisa melihat dengan jelas! kupikir shion langsing saja kayak triplek aku nya yang kayak balon, tak kuduga ternyata dia berotot begini.... pengin pegang....

Hinata! fokus! fokus! kau tidak boleh begini! ini namanya pelecehan right

setelah aku berhasil membuka kemeja shion, aku mengambil kain basah dan mengelapi badannya.. dengan cepat secepat kilad

lalu aku memakaikan T-shirt yang tadi kuambil.

nah, inilah saatnya... aku.. harus.. membuka.. celananya...

aku menatap celananya dengan ekspresi tak tergambarkan.. mau pegang.. bahaya.. ga pegang.. masa basah basah gitu.. entah lah itu kolor yang dia pake udah kering apa masih basah..

baru saja aku bermaksud membuka kancing celana shion, tapi shion menangkap tanganku.

"kau kira kau mau ngapain...?" kata shion tentu saja masih dalam keadaan setengah sadar.

"membuka celanamu, apalagi hah?" aku menatap nya dengan tatapan yang menggambarkan 'sudah jelas itu maksudnya masih nanya, lu gila ya?'

"keluar dulu sana."

aku berjalan keluar.. tunggu sepertinya aku melupakan sesuatu

"eh ... shion.. itu kolor mu jangan lupa di ganti ya.. sensasi lembab lembab gitu.. ga enak kan?" tanya ku sambil memutar lalu kabur..

sembari menunggu, aku mengambil kotak P3K yang berada di atas kulkas... pake bangku..

isinya lengkap dari obat antiseptik sampai obat demam. tapi rata rata obat antiseptiknya tinggal sedikit sekali...

yah, normal sih.. yang ga normal kalo masih banyak... kan shion hobinya berantem, pasti obat ini juga sering digunakannya.

dimana sih termometernya? nah, ini dia !

+tok tok tok+

aku mengetuk pintu kamar shion.

"sudah selesai gantinya belum..?" tanyaku. "kolor udah ganti belom?"

shion tidak menjawab apa apa. yah, kuanggap itu sebagai 'ya'.

saat aku masuk, shion sudah mengganti celananya dan tidur menghadap tembok.

aku menariknya lembut agar dia tidur dengan posisi terlentang dan menyelimutinya.

aku mengambil termometer dan memasukkan termometer itu ke mulutnya... tunggu ini termometer ketek apa mulut? ya sudah lah kalo termometer ketek... ketek nya shion juga...

saat kuambil kembali dan kulihat, '38 derajat'... ya ampun...

shion harus istirahat hari ini. mana bisa dia kepesta pas badannya sakit gini..

sekarang yang pasti shion harus minum obat.

aku membangunkan shion dalam posisi duduk dan meminumkan obat demam cair kepadanya, ya shion takkan bisa menelan pil dengan kondisi seperti ini, jadinya kuberi dia obat cair..

setelah itu aku menidurkannya lagi.

shion butuh banyak istirahat hari ini. sebaiknya dia tak usah datang ke acaranya itu..

mungkin aku akan membiarkannya tidur saja. tapi kalau keadaannya sudah membaik nanti sore, baru akan kubangunkan.

aku mengelap keringat shion dengan handuk yang sudah kuperas dengan air, setidaknya ini bisa sedikit menurunkan demamnya. dan setelah itu kainnya aku celupkan ke air hangat dan menaruhnya di dahi nya dengan keadaan sudah di peras..

mau nya sih nimpuk tapi dia lagi sakit jadi next time aja

setelah keadaannya cukup membaik, aku pergi ke dapur dan mencoba untuk membuat bubur... ya berhasil sih.. bubur dari nasi yang di tambahin air dam telur serta daun seledri

ini sudah jam 4..

biasanya acara acara begituan diadakan saat malam kan?

biasanya jam 7an.. yah, lihat saja dulu keadaan shion sampai jam 6 nanti. kalau demamnya turun, aku akan membangunkannya untuk pergi ke pesta.

kalau belum turun juga, ya sudah takkan kubangunkan. akan kuterima resikonya nanti, yang penting shiom tidak tambah sakit... yang berpotensi ke liang kubur

aku kembali ke kamar shion, dia masih tertidur dengan mulut sedikit terbuka.

sedikit mengesalkan sih, melihat shion yang masih cakep walau dalam keadaan tidur, dan aku bertanya tanya kapan dia bisa terlihat jelek... hm... ... pengin nabok

aku mengelap keringatnya lagi dan memeras handuknya di baskom yang sudah kusiapkan.

aku ngeliatin shion dengan lekat. kapan lagi aku bisa melihatnya terlihat lemah selain saat ini?..

ukh... aku jadi ngantuk... aku mencari sofa terdekat dan tidur... disana.

.

.

aku terbangun karena kebelet,

ukh! jam berapa ini?! ohiya harus pergi ke pesta!!

"uh...." erang shion.

"kau sudah bangun..?"tanyaku.

"jam... jam berapa ini....?"tanya shion lemah dengan mata masih setengah tertutup.

"uh.. hem.. sekarang jam... jam setengah delapan.."

"pagi?"

"malam."

"apa...? cepat siap-siap..."

"apa?! kamu masih sakit!" kataku sambil merasakan suhu shion dari dahinya. dan dia masih sepanas tadi.

"sudahlah... cepat....."

"tapi-" aku berniat protes lebih jauh, tapi melihat shion yang bersikeras seperti ini, aku juga tidak bisa apa aoa

"baiklah...." jawabku lunglai dan mengarah keluar untuk mengganti bajuku.

aku ke kamar mandi dan mencuci mukaku, lalu aku mengganti bajuku dengan gaun yang dibeli kemarin. untung tadi udah ku strika

sedari tadi aku sudah sengaja men-cepol rambutku. agar saat dibuka nanti, hasilnya jadi keriting.

dan, syukurlah... rambutku terurai seperti harapanku.

nah! aku harus terlihat cantik!

langsung turbo power on aku memakai make up dengan cepat di tambah dengan eye liner serta lipstik

saat aku masuk ke kamar shion, aku terpaku di tempatku berdiri seakan aku menemukan sebongkah emas.

ya, dia kelihatan bersinar sekali, walaupun saat ini dia masih keringatan karena demam, dan rambutnya acak acakan sehabis bangun tidur. shion terlihat keren sekali dalam balutan jas itu!

aku mendekat dengan membawa sisir dan hair gel.. you know what... lah ya

shion memakai jas berwarna coklat tua dengan kemeja biru. kalau tidak salah, ini jas yang dikeluarkan Gucci untuk musim gugur, aku melihat gambarnya tepampang di Gucci store kemarin. sepertinya jas itu benar benar tercipta untuk shion, karena jas itu terlihat begitu sempurna dalam tubuh shion, dan shion juga terlihat begitu sempurna dalam jas itu!

"hhh...." shion menghela napas panjang

sepertinya shion kecapekkan sekali, padahal dia cuma bangun dan mengganti baju.

apakah dia bisa bertahan di pesta nanti..?

shion mengangguk.dia memperhatikanku sebentar, lalu dia tersenyum kecil dan berkata ,"kamu cantik...."

+DUARRR!!!!!!!!!!+

shion memujiku?! apakah aku salah dengar?!

apakah otaknya mulai tak beres karena panas di kepalanya?!

"ya aku tau aku cantik kok.. kau juga ganteng..." tapi gantengan.... MIN YONG GI

tangan ku sudah meraih rambutnya dan menyisir serta men style rambutnya agar terlihat keren.

"ayo keluar..." kata shion meletakkan tangannya di pinggangku, menuntunku untuk keluar.

sebenarnya bagian pinggang adalah titik geli-ku sih.. tapi aku tak tega mencubit tangan shion saat ini.

coba dia bisa sakit seperti ini terus.. kepribadiannya berubah 180 derajat! seperti gentleman sejati!!

"tunggu dulu." aku langsung berbalik mengambil sapu tangan dan mengelap wajahnya yang keringatan

"kamu membutuhkan ini kalau mau tampil bersih di pesta nanti. kamu keringatan sekali." kataku

shion tersenyum, "ayo turun...".

lalu dia membimbingku turun menuju pintu keluar.

.

.

saat aku melihat mobil jemputan shion, aku tidak kaget lagi karena aku bisa menduganya.

mobilnya adalah mobil mercedes berwarna hitam... jadi pengin Pajero kan..

tetapi ada yang menggangguku, walaupun ini mobil bagus, tapi kenapa pak supir mengendarainya lama sekali seperti keong?!

apakah cuma perasaanku saja, karena sudah terbiasa berkendara dengan kecepatan tinggi bersama shion?!

tapi, terimakasih pada pak supir, aku jadi bisa menatap shion yang tertidur di pundakku. hihihi

sekarang sudah jam 8 lebih, semoga saja kami tidak terlalu terlambat.

dan lagi keadaan shion mengkhawatirkan, kami tidak boleh berlama lama disini.

aku dan shion sudah berada di lobi dan sedang mengarah ke tempat acara, tapi ada yang mengganggu pikiranku..

daritadi shion nenteng-nenteng kantung kertas seperti orang o'on saja, sebenarnya apa sih isi kantung itu??

dan juga, kenapa sih orang orang melirikku begitu? minta di colok

kami memasuki ballroom tempat acara diadakan. ballroom ini sungguh besar dan megah, mengingatkanku dengan 'titanic'.

ya, tidak ada kata lain yang lebih tepat selain titanic... udah lama ga main ke hotel.. hehe

banyak sekali orang di ballroom ini, tapi mataku masih saja dapat menemukan ibu syhjon.

yah, ibu shion memang yang paling menonjol dari orang orang yang berada disini.

selain dia yang paling cantik, gaun merahnya itu sangat mengundang mata untuk menatapnya.

sepertinya ibu shion juga melihat kedatangan kami, dia tersenyum kepada tamu yang sedang berbincang dengannya, dan memohon diri untuk pergi.

ibu shion berjalan ke arah kami , "shion, ikut ibu sebentar" kata ibu shion masih dengan senyum merekah di bibirnya.

aku bermaksud untuk menunggu saja, tetapi shion menggandeng tanganku, dan mau tidak mau aku harus mengikutinya.

sesekali orang memberi salam dan membungkuk saat ibu shion lewat, tetapi tak kalah banyak juga orang yang menyalami shion, aku yang ngikut ngekor hanya bisa memberikan senyuman ala spg

ibu shion membimbing kami ke private room yang berada di ujung ballroom, lalu kami masuk ke dalam.

sesudah kami masuk ke dalam, ibu shion berdiri terdiam membelakangi kami dengan kedua tangan disilangkan.

dia menghela napas panjang , lalu berbalik ke arah shion,

+PLAAAAKKK!!!!+

ditamparnya pipi shion. reflek aku memegang pipi ku sendiri sambil bergumam Aaw....

bagaimana bisa, ibu shion selalu menampar setiap kali dia bertemu shion?! apakah itu salam diantara mereka?! sungguh misterius

matanya tidak bisa menyadari bahwa shion sedang sakit!? dia memperparah keadaan shion..! aku no comment

"daebak! aunty- bagaimana bisa aunty menampar shion?!" aku menatap wajah ibu nya shion itu dengan tatapan 'come on!'

aku tahu kalau aku tak boleh ikut campur dalam urusan keluarga, tetapi aku lagi kesel!

"lebih baik kau diam. ini bukan urusanmu." kata ibu shion dingin.

aku ingin membalas, tetapi aku mengurungkan niatku sekuat mungkin. karena aku tahu, kalau aku membalas, keadaan malah makin parah.

"kau pikir sekarang jam berapa?" tanya ibu shion dingin kepada shiin.

aku mengorek ngorek tas ku dan menemukan kartu nama ku.. ini bentuk pengalihan amarah.. kan ga lucu kalo ibu nya shion ini ku bogem

shion diam saja.

"apa kau tak tahu acara ini amat penting?! pak menteri sudah pulang! tak tahukah kau betapa sibuknya dia?! bisa bisanya kau sama sekali tak punya sopan santun untuk sekedar memberi salam kepadanya!"

bisa bisanya ini calon pathner ku bicara seenak jidad! padahal dia tak tahu pengorbanan shion dari kemarin hingga saat ini!

ingin sekali bersihkan make upnya itu dan kucabuti bulu alisnya satu per satu!!!

Hinata... tarik nafas.... jangan biarkan kamu lepas kendali..

"tidak bisa kupercaya, kau adalah anakku..."

tahan Hinata... kau pasti bisa... tahan....

"padahal kau cuma anak pembangkang yang tak berguna!"

slow slow... aku melirik ada gelas berisikan jus. tanganku dengan cepat meraihnya dan....

+SPLASSSSHHH!!!!!!!!+

aku.memandikan.ibunya.shion.tepat.di.wajahnya

.

.

upss


Load failed, please RETRY

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C27
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ