Lintang terdiam sejenak, matanya memandang Aidan seolah banyak tanda tanya si sana. Mendengar hal itu membuat mata Lintang tampak nanar kemudian butiran bening itu mengalir dari sudut matanya.
Aidan melihat hal itu, hatinya berkali-kali semakin sakit melihat air mata Lintang terjatuh dengan begitu saja.
Menangis? Untuk pertama kalinya Aidan melihat sosok yang selalu sok kuat, dan sok jutek itu menangis dengan cara seperti ini.
"Kamu tidak apa-apa? Kamu baik-baik saja? Apa aku menyakitimu?" tanya Aidan. Mengusap air mata Lintang dengan lembut.
Lintang menggeleng, andai saja Aidan tahu jika dia memang sakit. Tapi bukan karena hubungan ranjang ini. Namun hatinyalah yang sakit luar biasa karena ucapan dari Aidan. Sebegitu tak mungkinkah hubungannya dengan Aidan akan berlanjut dari hati ke hati?
"Enggak, gue ngerasa kurang puas. Jadi gue butuh elo muasin gue lebih lama lagi," kilah Lintang. Aidan pun mengangguk.