"Bun, ini gimana ya?" tanya Meta, saat melihat ASInya terus menetes sampai pakaiannya basah.
"Ya gimana lagi, itu dadamu kelewat besar, Met. Jadinya deres banget ASInya," celetuk Bunda Meta, yang berhasil dipukul oleh besannya.
"Bisa saja sih, Jeng. Apa coba kayak gitu. Dulu aku juga lho, Jeng. Dadaku besar tapi ASI tidak mau keluar," kata Mirna membela menantunya.
Meta tampak nyengir, kemudian dia dibantu mertuanya untuk memasang benda entah apa Meta tak tahu tapi ditempelkan ke putingnya.
"Apa nih, Bun?" tanya Meta pada akhirnya.
"Bunda juga tidak tahu apa, tapi kata orang zaman dulu, sangat ampuh menangani masalah seperti ini. persediaan ASInya sudah full kan? Nanti dipompa lagi, ya,"
"Siap," semangat Meta.
Dari luar, ada Dokter Rahayu, yang datang untuk memeriksa Meta. Dia langsung mengetuk pintu kemudian masuk.