Setengah berlari Kinan mencari ruang anggrek nomor 3B, sebab dia sangat khawatir tentang keadaan Meta sekarang. Dia sudah berusaha menghubungi ponsel Meta, tapi ponsel sahabatnya itu tidak aktif. Setelah ia tahu jika kamar yang ia cari berada di ujung lorong, Kinan langsung masuk ke dalam tanpa permisi. Untung, kamar sebelah kamar Meta kosong, yang ada di sana adalah, sahabatnya yang sedang berbaring tak berdaya.
Kinan langsung berlari ke arah Meta, sahabatnya itu rupanya sedang terjaga, menatapnya dengan pandangan sayu, sambil berusaha untuk tersenyum tipis. Dapat Kinan lihat dengan jelas, ujung bibir sahabatnya terluka, ada memar yang tampak jelas di sana. Hati Kinan semakin terasa diremas-remas, terlebih mendengar penuturan perawat jika bagian belakang tubuh Meta, dan bagian dadanya juga mengalami memar cukup parah. Entah apa yang terjadi, yang jelas kejadian ini benar-benar dilakukan oleh orang yang tak waras.