Bo Jingchuan memeluk erat Shen Fanxing, ingin sekali ia menyatukan wanita itu ke dalam aliran darahnya. Ia lalu bergumam, "Maaf, Fanxing…"
Shen Fanxing menggelengkan kepalanya, lalu berkata pelan di sela-sela leher Bo Jingchuan:
"A-Chuan, kita kembali ke Pingcheng saja, ya?"
"Iya, kita kembali," jawab Bo Jingchuan tanpa ragu sedikit pun. Lagi pula menurut yang sudah mereka rencanakan kemarin, seharusnya mereka pulang ke Pincheng hari ini. Segala sesuatu yang diperlukan sudah disiapkan, tidak ada apa pun lagi yang bisa menunda kepulangan mereka.
Ketika waktu mendekati siang hari, mereka kebetulan mendapatkan informasi dari rumah sakit bahwa Bo Zirao telah siuman. Kakek Bo yang sejak awal terus menunggu cucunya melewati masa-masa kritis akhirnya bisa bernapas lega. Ia berencana untuk pergi ke rumah sakit menengok cucunya itu sebentar, lalu kembali ke Pingcheng bersama mereka.