"Ayah, aku masih ada urusan. Aku pergi dulu." Qiao Mianmian tidak ingin mengatakan sepatah kata pun.
Qiao Mianmian maerasa hatinya sudah sangat lelah. Bahkan jika Qiao Mianmian tahu bahwa Lin Huizhen yang memicu perselisihan ini lagi, tapi perkataan yang baru saja di katakan ayah Qiao, tetap membuat Qiao Mianmian merasa kecewa.
Keberhasilan Lin Huizhen dalam memprovokasi, menunjukan bahwa Ayah Qiao juga memiliki pemikiran seperti itu. Kalau tidak, jika Qiao Ruhai memercayai Qiao Mianmian, Qiao Ruhai tidak akan percaya perkataan Lin Huizhen. Ini bukan pertama kali terjadi.
Saat Qiao Mianmian masih tinggal di rumah keluarga Qiao, Lin Huizhen sering memprovokasi hubungan antara ayah dan anak perempuannya itu. Hubungan antara Qiao Mianmian dan Qiao Ruhai semakin lama semakin buruk, itu juga karena banyak provokasi dari Lin Huizhen.