"Kudengar Tuan Muda Su punya tunangan. Dia membawa gadis itu bersamanya saat makan malam keluarga Xu terakhir kali. Ya, itu benar. Itu gadis yang cantik yang ada di sana."
"Apakah itu gadis waktu itu? Dia terlihat lumayan cantik. Tuan Su memiliki seorang tunangan yang begitu cantik, tapi masih harus berselingkuh?"
"Namanya juga pria, kau pasti tahu. Betapapun cantiknya pasangan yang dipunya, rumput tetangga akan lebih hijau dari rumput sendiri."
"Kelinci tidak makan rumput di tepi sarangnya. Bahkan, jika mereka ingin keluar untuk mencari wanita, seharusnya dia juga jangan mendekati calon adik iparnya. Ini terlalu keterlaluan."
Pembicaraan itu sampai ke telinga Su Ze. Wajahnya semakin menggelap, matanya semakin dipenuhi kabut, dan kedua tangannya mengepal menjadi tinju. "Baiklah. Karena kau menolak untuk meminta maaf, jangan salahkan aku jika tidak sungkan lagi."