ดาวน์โหลดแอป
26.85% Aku Bukan Pilihan Hatimu / Chapter 47: Keluarga Kecilku!

บท 47: Keluarga Kecilku!

" Mamaaaa!" sapa Reva yang melihat mamanya sedang makan salad di meja makan.

" Sayang!" jawab Tata memeluk anak perempuannya.

" Mama nggak kerja?" tanya Reva.

" Mama cuti sayang!" jawab Tata memangku reva.

" Apa mama bolos?" tanya reva lagi.

" Nggak! Kenapa reva tanya gitu?" tanya Tata balik.

" Kata teman reva kalo papanya nggak kerja itu berati dia bolos!" ucap reva.

" Hahaha! Tapi mama yang punya perusahaan, sayang!" ucap Tata.

" Jadi mama boleh kalo bolos?" tanya Reva penasaran.

" Tentu saja tidak sayang! Tapi mama sedang ada sedikit urusan!" jawab Tata.

" Mbak! Tadi pagi ada pengurus apartement datang!" ucap Sumi.

" Dia mau apa?" tanya Tata.

" Katanya ada yang mau dibicarakan sama mbak Tata!" jawab Sumi.

" Reva ganti baju dulu, ya! Mama mau ke bawah sebentar!" ucap Tata, lalu menurunkan Reva dan masuk ke dalam kamar. Dilihatnya Valen yang sedang asyik dengan ponselnya di balkon dan tersenyum padanya. Tata mengambil pakaian di dalam lemari dan memakainya di hadapan Valen. Seperti dugaannya, Valen membalikkan tubuhnya saat dia akan membuka kaosnya. Maaf, sayang! Aku tidak bermaksud menggodamu! Sepertinya nafsu kita sama-sama besar! Saat aku melihatmu tanpa baju, aku merasa ingin kau sentuh, terlebih saat kau menyentuh tubuhku! batin Tata. Dia berpikir jika dia adalah wanita mesum, tapi dia tidak perduli, karena itu yang dirasakannya. Valen pergi keluar kamar saat Tata telah selesai berpakaian.

" Lain kali masuklah dalm kamar mandi, sayang!" bisik Valen, Tata hanya tersenyum dan duduk depan meja riasnya. Valen menuju pintu dan keluar.

" Papaaaaa!" teriak Reva, Membuat Tata hampir saja mencoret wajahnya dengan lipstik yang sedang dipakainya. Apa aku nggak salah denger? Reva memanggil Valen Papa? batin Tata.

" Hai, anak papa yang cantik!" sahut Valen mmeluk lalu menggendong Reva, dibawanya Reva ke ruang tengah. Dikecupnya pipi reva yang cubby.

" Papa nggak kerja juga?" tanya reva.

" Papa sedang kerja dirumah, sayang!" jawab Valen.

" Apa papa juga cuti seperti mama?" tanya reva lucu.

" Iya, sayang!" jawab Valen.

" Kapan kita pergi ke taman lagi?" tanya reva sambil memainkan rambutnya.

" Nanti kalo papa nggak sibuk!" jawab Valen.

" Papa janji?" tanya reva dengan wajah berbinar.

" Iya, sayang!" jawab Valen tersenyum.

" Reva sayang papa!" ucap reva memeluk erat valen. Tata yang melihat keakraban mereka meneteskan airmata. Akhirnya dia menerima kamu, sayang! batin Tata kemudian masuk ke kamarnya. Sumi dan Nanik yang melihat keakraban mereka jadi terharu dan heran.

" Sejak kapan ya reva memanggil mas valen papa?" bisik Nanik.

" Sejak mas valen dan mbak Tata kikuk-kikuk!" jawab Sumi sambil kedua jari-jari tangannya disatukan dan ditempel-tempelkan.

" Ah! Kamu tahu dari mana?" tanya Nanik.

" Tadi siang!" jawab Sumi. Nanik menutup bibirnya yang terbuka dengan sendirinya.

" Seriusan?" tanya Nanik. Sumi menganggukkan kepalanya.

" Apa mereka sudah menikah?" tanya Nanik lagi.

" Nggak tahu!" jawab Sumi.

" Kalo belum, berati mereka..."

" Kalian ngapain disitu?" tanya Valen yang telah berdiri sambil menggendong reva ditangannya.

" Nggak ngapa-ngapain, mas! Lagi bahas pacarnya Nanik!" jawab Sumi sambil memukul pantat Nanik.

" Iy...iya, mas!" jawab Nanik.

" Nanik! Mandikan Reva, kita semua akan makan diluar!" ucap Valen.

" Kami juga, mas?" tanya Nanik.

" Iya!" jawab Valen.

" Baik, mas!" jawab Sumi bersemangat. Lalu Nanik mengambil reva dari Valen dan membawanya ke dalam kamarnya. Valen masuk ke dalam kamar Tata dan Tata yang telah selesai dengan make upnya menatap suaminya itu dari pantulan kaca riasnya.

" Kalian sudah memiliki rahasia!" ucap Tata cemberut. Valen tersenyum dan berjalan mendekati istrinya itu. Dipeluknya Tata dari belakang, ditariknya rambut yang menutupi leher Tata, lalu perlahan dikecupnya leher jenjang tersebut.

" Val! Please! Jangan seperti ini, sayang! Kamu sudah janji!" ucap Tata.

" Maaf, sayang! Aku lupa! Kamu membuatku ketagihan!" bisik Valen lembut dan hembusan nafas Valen membuat bulu kuduknya berdiri dan gairahnya perlahan naik. Aku harus menahannya! batin Tata. Valen menatap wanitanya itu dengan senyuman smirk dan dia tahu jika istrinya itu menahan hasratnya. Aku ingin tahu sampai berapa lama kamu akan tahan, sayang! batin Valen. Valen kemudian masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan tubuhnya, Tata keluar apartementnya dan pergi ke lantai satu menemui pengurus apartement. Setelah selesai mandi Valem mengeringkan tubuhnya dan memakai pakaian santai. Beberapa saat kemudian mereka berlima telah siap dan pergi ke tempat bermain untuk menyenangkan reva, sumi dan nanik. Sementara mereka bermain-main, Tata duduk di sebuah food counter, dia memesan makanan karena perutnya sudah terasa lapar. Reva sangat senang bermain bersama Valen, selama ini dia tidak pernah pergi bermain seperti ini. Tata menatap suaminya yang sedang menggendong reva dan di tatap para wanita karena ketampanannya. Huh! Dasar tukang pamer! Apa nggak nyadar kalo sudah nikah? batin Tata cemberut. Emosi Tata semakin memuncak saat dilihatnya ada beberapa gadis yang pura-pura menggoda anaknya. Tata meraih ponselnya dan menekan nomor seseorang.

" Halo!"

- " Ya, sayang?" -

" Aku pusing!"

- " Astaga! Kamu diaman? Aku segera kesana!" -

" Food court!"

Tata tersenyum mendengar kepanikan Valen. Dari jauh dilihatnya Valen menggendong Reva dan mengabaikan gadis-gadis itu dan berlari menuju ke food court. Valen menyapukan pandangannya ke dalam food court dan dilihatnya Tata sedang memegangi kepalanya. Didudukannya reva di kursi sedangkan dia berjongkok di hadapan Tata.

" Sayang! Kamu kenapa?" tanya Valen khawatir.

" Kepalaku sedikit pusing!" jawab Tata.

" Apa kita ke RS aja?" tanya Valen.

" Nggak usah! Paling juga sebentar lagi sembuh!" jawab Tata. Lalu Valen menangkup wajah istrinya dan mengecup keningnya. Beberapa mata para wanita seakan menatap cemburu perlakuan Valen pada Tata atau dengan kemesraan mereka.

" Kamu temani aku saja disini!" ucapTata.

" Ok! Aku akan menemanimu!" jawab Valen lalu duduk di sebelah Tata.

" Mama kenapa, pa?" tanya Reva>

" Mama sedikit pusing , sayang!" jawab Valen.

" Tapi sebentar juga hilang, sayang!" ucap Tata ke reva.

" Reva lapar, pa!" ucap reva.

" Kita tunggu mbak nanik sama mbak sumi ya!" ucap Valen memangku reva sambil memegang tangan Tata. Tidak lama kemudian nanik dan sumi datang setelah mereka menghubungi Tata sedang berada dimana.

" Kalian pesan makanan apa saja, terserah! Bawa reva untuk beli juga!" ucap Valen sambil memberikan uang 5 lembar seratus ribuan.

" Baik, mas!" jawab sumi sambil menerima uang yang diberikan Valen padanya. Lalu nanik menggendong reva untuk membeli makanan. Valen mendekatkan duduknya pada Tata dan memeluk wanita itu. Tata menyandarkan kepalanya di bahu suaminya dengan nyaman dan sesekali Valen mengecup rambut wanitanya itu dengan lembut. Sungguh pemandangan yang membuat mata menjadi panas karena iri.

" Ya, ampunnnn! Sudah tampan, gagah, sangat penyayang lagi! Kapan ya dapet pacar seperti itu?" ucap salah seorang gadis yang duduk tak jauh dari mereka dan Tata mendengarnya, dia sangat bangga dengan dirinya yang bisa menaklukkan Valen dan membuat iri banyak wanita.


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C47
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ