Helena tidak tahu apa yang sedang terjadi oleh Henry, karena tiba-tiba sang Raja Orion sudah menunjukkan sisi lembutnya. Berbeda dengan pertengkaran hebat, yang mereka berdua alami sebelumnya di ruang makan.
Kedua tangan yang kekar dan berotot itu, mampu membawa tubuh Helena menuju pintu kamarnya.
Dengan hati-hati Henry sudah meletakkan Helena, pada tepi tempat tidur, wanita itu duduk dengan sikap tak tenang.
"Apa kakimu masih sakit?" tanya Henry.
"Entahlah, aku tidak tahu... mungkin sudah lebih baik." Helena mencoba menapakkan kaki kanannya, tapi yang terjadi justru rasa sakit pada engkel membuat Helena memekik sakit.
"Acchh... sakit sekali," serunya dengan wajah meringis.
"Kau benar-benar ceroboh," sindir Henry.
"Ohh.. ya.. siapa yang membuatku jadi ceroboh? Itu semua karena kau, Yang Mulia!" Helena lupa untuk mengendalikan perkataannya, membuat sorot mata dari wajah Henry menjadi sinis.
Halo semua pembaca Helena, lama tidak menyapa :). maafkan jika author slow respon. dan updatenya yang suka lama.. maaf ya..
tapi aku ucapkan banyak terima kasih untuk semua yang sudah membaca hingga bab ini.. big love and big hug for you.
Oh ya.. kalau author buat grup, kira2 ada yang mau ikut gak ya...hehehe.. tanya dulu. nanti Author bisa bagi2 koin as gift away from me for you all ❤️❤️.
kasi komennya ya readers yang baik hati ;)