ดาวน์โหลดแอป
33.33% GURUKU ADALAH CALON ISTRIKU / Chapter 3: ciuman pertama

บท 3: ciuman pertama

Sudah dua dua minggu sejak Bu Putri tinggal satu atap denganku, aku tidak tahu apa yang terjadi selanjutna nanti tapi aku berusaha menjalaninya sebaik mungkin dan menutupi hubungan ini ke pada orang lain. Jam istirahat telah selesai dan ibu Putri kembali ke kantor karena pelajaran akan dimulai kembali, aku yang sehabis makan siang bersamanyapun kembali ke kelas. Kelas yang menurutku biasa-biasa saja dengan siswa yang masing-masing bercanda satu sama lain, aku duduk di dekat jendela dan temanku yang duduk di belakangku mengajakku bercerita tentang kisah cintanya. Namanya Farhan, umurnya sama denganku dan temanku sudah dari kelas dua sma. Farhan bercerita bahwa dia bertemu wanita cantik di dekat taman kota, dia mengatakan bahwa wanita itu memakai kacamata yang membuatnya cantik sempurna. Lalu Farhan berkata bahwa setelah dia melihat wanita itu dia langsung mengajak berbicara dengan wanita yang dia baru temui, lalu saat wanita itu akan pergi Farhan berkata bahwa dia mengutarakan isi hatinya. Namun dia ditolak karena dia baru saja bertemu dengannya, orang bodoh yang terlalu pede ini adalah temanku yang menceritakan kisah cinta yang sangat membosankan.

Gurupun tiba di kelas dan karena sekarang jam pelajaran fisika aku bertemu kembali dengannya, calon istriku dimasa depan Ibu Putri. Sosoknya yang sangat baik kepada semua orang dan senyumannya yang membuat bahagia ini adalah tunanganku, dia bertingkah layaknya guru saat di sekolah dan menyembunyikan hubungan kami. Pelajaran dimulai dan dia berkata minggu lalu bahwa hari ini di adakan ulangan, perasaanku tentang ulangan ini biasa saja karena dia setiap malam selalu mengajariku belajar. Ulangan dimulai dan aku yang tahu akan soal ini mengerjakannya dengan santai, ibu Putri berkeliling dan jawabanku hampir selesai. Namun saat dia berada di sebelahku dia berhenti, aku tidak mengerti apa yang sedang dia lakukan tapi matanya tertuju kesoalku dan saat aku menatap wajahnya dia hanya tersenyum. Tingkah lakunya aneh dari biasanya dan saat jam ulangan selesai dia menyuruhku untuk ke ruang BK saat pulang sekolah nanti, semua temanku kaget karena aku tidak pernah sekalipun pergi ke ruang BK. Sesampainya di ruang tersebut yang ibu Putri katakan hanyalah candaan dari mulutnya bahwa soal yang diajari keluar saat ulangan, aku berterimakasih atas hal itu namun aku masih heran kenapa harus ke ruang BK.

Jam menunjukan pukul 15:45 dan semua siswa sudah pulang dari sekolah mereka, hanya aku dan ibu Putri yang berada di ruang BK namun aku masih tidak mengerti apa yang sedang dia inginkan. Bu Putri menyuruhku untuk ikut melihat ke arah luar jendela dan menunjukan bahwa ada seorang yang berpegangan tangan saat mereka sedang pacaran, aku baru tahu bahwa masih ada anak di sekolah ini pada jam segini. Bu Putri ingin berjalan seperti orang pacaran tadi, berpegangan tangan dan mengunjungi setiap cafe layaknya pasangan yang sedang bermesraan. Namun hal itu menurutku adalah hal yang mustahil karena jika aku seperti itu maka banyak orang yang akan tahu tentang hubungan kami, wajah sedihnya membuatku tidak tega akan hal itu dan langsung tanpa pikir panjang memegang tangannya.

"Begini saja bolehkan, karena tidak ada orang yang melihatnya"

Dia tersenyum dan mencium tanganku, aku kaget dengan hal apa yang sedang dia lakukan tapi hal ini membuatnya senang itu sudah cukup.

Merasa tidak puas akan berpegangan tangan saja dia memintaku untuk melakukan hal yang dilakukan orang pacaran lainnya, namun aku tidak tahu apa yang orang lain pacaran sebelumnya dan aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku mengatakan bahwa aku tidak tahu hal lain apa yang orang pacaran lakukan, lalu dia berkata bahwa orang lain pacaran biasanya berciuman.

"Berciuman!!"

Hal yang membuatku kaget akan hal yang dia katakan yaitu "BERCIUMAN" adalah sesuatu yang berlebihan karena harus menikah terlebih dahulu sebelum masuk ke jenjang tersebut. Tapi saat aku bilang begitu untuk menolaknya, wajahnya menunjukan muka cemberut. Aku tidak tahu harus bagaimana melakukannya tapi hanya satu hal yang aku bisa agar dia tidak marah lagi kepadaku, aku tidak pernah melihat orang asli berciuman dan hanya melihat disalah satu anime saja.

Dengan jendela yang terbuka dan hari sudah sore beserta angin dari luar yang masuk ke dalam, aku berciuman dengannya. Aku melakukan seperti yang aku lihat di anime yang sudah saya tonton, aku menutup mataku agar rasa maluku bisa terbuang. Lalu setelah aku melepaskan bibirku dia menatap bahagia kepadaku dan aku masih menutupi rasa maluku.

"Ini sudah cukupkan, ayo kita pulang"

Kami pulang dengan dijemput oleh mobil yang disiapkan oleh kepala sekolah untuk antar jemput kami, saat di perjalanan pulang bu Putri selalu menatapku dan aku berpikiran bahwa dia menatapku karena mengingat hal tadi.

Sesampainya di rumah ternyata ada ibu Liliana sedang ada dirumahku dan dia berkata bahwa akan ikut makan malam disini, ibu Putri masih saja tersenyum dan saat ibu Liliana menanyakan hal kenapa ibu Putri tersenyum sendiri aku menutup mulut ibu Putri karena itu mungkin akan menggemparkan seisi rumah. Mereka merasa heran kenapa aku menutul mulutnya dan aku langsung pergi kekamar untuk berbicara dengan ibu Putri

"Tolong untuk jangan bilang kepada mereka tentang hal tadi"

Dia berkata "iya" sambil tersenyum dan saat kami turun untuk ikut makan malam tatapan dari mereka berbeda, mereka seperti menyadari apa yang sedang kami sembunyikan dan tersenyum atas hal itu. Makan malam yang ibuku sajikan sungguh berbeda dari biasanya karena banyak sekali daging di meja makan, aku bertanya kenapa banyak sekali daging di sini dan yang dia katakan mengejutkanku

"Tentu saja untuk bayimu yang sedang Putri kandung"

Aku tidak mengerti apa yang dia katakan dan berkata bahwa aku tidak pernah menyentuhnya lebih dari tangan dan apa yang kalian lakukan itu membuat kami aneh. Mereka mencurigai bahwa aku sudah menghamilinya padahal belum karena aku punya prinsip tersendiri untuk itu, setelah selesai makan ibu Liliana pulang dengan berkata "Semangat ya dan aku ingin cucuku perempuan" membuatku kesal saja karena akupun punya hak tersendiri untuk itu.

Aku kembali kekamar dan Ibu Putri yang sudah memakai pakaian tidur kali ini sungguh menggoda karena berbeda dengan biasanya, yang dia pakai kali ini adalah pakaian yang ibunya berikan tadi. Membuat dirikumenjaga jarak akan hal yang aku lihat sekarang dan aku menutup lampu dan tidur di sebelahnya seperti biasa, tapi hal yang aku lakukan sore tadi membuat mataku tidak bisa menutup dan hanya melihat langit-langit dinding. Ibu putri yang sudah tertidur pulas di dekatku membuatku tenang karena dia sudah berada di alam mimpi, aku menciba untuk menenangkan diri untuk tidur. Tapi saat aku memejamkan mataku dia memelukku dan berkata "SAYANG JANGAN PERGI" dia seperti memimpikanku pergi darinya tapi aku tidak akan pergi darinya dan membisikkan di telinganya "AKU AKAN SELALU DISAMPINGMU" setelah berkata begitu mataku menutup dan ikut tertidur pulas bersamanya.


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C3
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ