Ayunda yang masih mengantuk tiba-tiba membuka matanya lebar-lebar.
"Apa...? Dia menungguku untuk sarapan bersama?" Ucap Ayunda dengan lantang yang kaget mendengar perkataan Jia.
"Itu benar, Nyonya." Balas Jia.
"Sebaiknya kamu bergegas turun untuk sarapan dengan tuan muda. Saya khawatir nanti tuan muda akan terlambat ke kantor."
Ayunda yang mendengar hal itu, langsung bergegas ke kamar mandi dan mengganti bajunya.
Dia pergi ke ruang makan. Ia melihat Erlangga yang sedang duduk membaca koran.
"Selamat pagi sayang…" sapa Ayunda sambil mencium pipi Erlangga. Ini mengejutkan semua orang, termasuk Erlangga. Dia menatap tajam ke arah Ayunda, sementara Ayunda tersenyum senang mendengarnya.
"Apakah kamu sudah selesai sarapan?" Ayunda bertanya pada erlangga.
"Bagaimana aku bisa makan dulu, aku menunggumu makan bersama." Erlangga menjawab dengan santai.