Tanah basah sudah bertabur bunga, peti mati dimasukan ke dalam kuburan.. tidak ada yang terdengar menangis sama sekali, bahkan Nafisah sekalipun..
Anak kecil itu hanya menatap kuburan ayahnya tanpa ekspresi, Nafisah hanya seperti melihat daun yang jatuh dari atas pohon. tertiup angin dan menghilang jauh entah kemana..
Hanya seperti itu, sebab saat ini Nafisah Benar benar tidak sadar bahwa ayahnya telah tiada untuk selama-lamanya.
Ramelson menatap tanah yang perlahan-lahan menutupi peti mati milik Diano. Hasil lab menunjukkan bahwa mayat itu benar benar mayat Diano. Ramel bahkan mengecek hasilnya ke tiga rumah sakit berbeda, karena Ramel tidak percaya sama sekali dengan hasil lab yang pertama. namun kenyataan yang ada, menunjukkan bahwa itu memang Diano.
Hati Ramel sedikit hancur, sahabatnya harus pergi secepat ini dan meninggalkan seorang anak kecil yang juga sedang tidak dalam kondisi yang baik baik saja.