Ramel menghampiri ibunya dan ikut duduk di sofa, sambil masih memperhatikan kedua anaknya dari sini.
"Apa kata Clarke tentang kehamilan ini?". Tanya nyonya gornio yang sudah menghapus air matanya perlahan.
"Tidak baik, hari ini clarke sudah menemukan obat sementara untuk menetralkan rasa nyeri dan terbakar dari kulit Reista dan anak anak. Tapi blum menemukan obat untuk menyembuhkan dari dalam, tadi saja mata Reista lepas begitu saja.. Aku bahkan tidak habis pikir dengan keadaan yang terjadi, aku berharap clarke bisa menemukan obatnya sebelum kondisi mereka bertiga semakin parah. mungkin Reista dan Renand masih bisa menahannya, tapi bagaimana dengan Nafisah?". ucap Ramel yang memang sangat sedih saat melihat anak anak seumuran mereka harus merasakan sakit yang amat luar biasa.