Ramel yang tadi sedang keluar membeli kopi, masuk ke dalam ruangan Reista serta anak anak. Melihat Reista yang sudah membuka matanya, Ramel langsung menghampiri lalu kemudian tersenyum.
"Kau sudah sadar sayang?". Ucap Ramel senang, mencium kening istrinya yang juga tertutup perban. Reista mau berucap, namun suaranya tetap tidak keluar.
"Tidak apa, kau akan bisa berbicara lagi.. Clarke dan para dokter lain akan menyelamatkan kau dan anak kita". Ramel mengecup tangan istrinya dengan sayang berkali-kali, bersyukur karena Reista bisa membuka matanya saat ini.
Reista yang melihat raut wajah senang dari suaminya, merasa sangat bersyukur.. karena Dibalik semua keadaan yang menimpa mereka, Tuhan masih baik memberikan cinta tulus.
"Kau butuh sesuatu? minum?". Ramel mencoba menawarkan minum, Reista yang memang haus. menganggukkan kepalanya pelan. Ramel dengan bersemangat mengambilkan minuman yang memang sudah disediakan khusus dalam botol minum dengan sedotan yang pastinya higienis.