"Aku mengerti Clarke". Reista tersenyum memandang ke arah mata Clarke yang menyembunyikan banyak kekesalan disana. entah itu karena apa dan kenapa, Reista merasa mungkin Clarke sedang lelah dan sedang malas bercengkrama dengan banyak orang.
"aku keluar ya, kalian bisa memanggil pengawal untuk membantu Ramel kembali ke kamar".Clarke langsung keluar begitu saja diikuti oleh dokter lainnya dan asisten.
Reista yang sudah memastikan Clarke keluar dari pintu langsung menghampiri Ramel dan melihat bahwa Ramel saat ini sedang dilanda wajah bingung akibat sikap Clarke yang mendadak dingin.
"Mungkin Clarke sedang sangat kelelahan jadi emosinya sedikit tidak baik". Reista berkata sambil mengelus pelan tangan suaminya itu, Ramel mengangguk dan memegang pergelangan tangan Reista dengan lembut.