Caca kembali ke dalam kamarnya, tidak dia tidak ingin beristirahat. namun lebih tepatnya menghubungi seseorang yang memang merupakan pekerja atau mata matanya selama ini. setelah memasuki kamar dan memastikan kamar terkunci, Caca mengambil handphone dan berjalan ke arah walk in closed miliknya, menutup juga pintu itu agar pembicaranya tidak di dengar siapapun.
Dering tersambung, tidak berapa lama seseorang di sebrang telepon mengangkatnya.
"Aku sudah mengetahui siapa yang Melakukan itu pada Keluarga Ettrama". ucap Caca langsung ke arah pembicaraan.
"Siapa? apa salah satu orang yang kau kenal?" tanya seorang laki kaki di sebrang telepon.
"Ya, karena dia kakakku". Caca menghela nafas kasar karena merasa kecewa dengan kakaknya sendiri.