nyonya Gornio memukul keras pintu kamarnya, dirinya benar benar kesal dengan wajah sialan Iren tadi. tidak pernah terbesit sama sekali di otaknya bahwa dalang dibalik semua kejadian ini adalah kepala maid dirumah Anaknya sendiri, orang yang selalu memberikan yang terbaik bagi keluarganya. orang yang selalu mengajariku cara membuat masakan yang enak, ternyata adalah racun dari kesengsaraan keluargaku sendiri. jika dari dulu nyonya Gornio sudah tau bahwa Iren lah mata-mata dirumahnya. sudah dipenggal kepalanya sejak lama.
Nyonya gornio menarik nafas kasar berulang kali, memandang suaminya yang jika marah hanya bisa diam. melihat keluar jendela dengan wajah yang begitu memikirkan banyak hal. nyonya Gornio hanya bisa menghampiri suaminya dan memeluknya dari belakang, memberikan semangat dan keteduhan lewat pelukan. setidaknya cinta bisa membuat diri kita kuat untuk saat ini.
"Kau tidak tidur sayang? dimana Ramelson sekarang? apa dia sudah kembali pulang?".