"Lagi pula sekarang sudah malam mungkin saja Ducan memerlukan istirahat juga." ucap Lucken dengan tatapan serius.
"Tapi Luck? kalau kita tidak ke sana sekarang, bisa saja Ducan tiba-tiba menghilang lagi. Ducan bukan pria yang bodoh, dia pasti tahu kalau kita mengikutinya." ucap Terry dengan tatapan memohon pada Lucken untuk mau mengantarnya mencari Ducan.
Melihat wajah Terry yang memelas Dan memohon Lucken tidak tega melihatnya. Terpaksa Lucken menganggukkan kepalanya mengiyakan keinginan Terry untuk pergi mencari ke rumah Ducan.
"Baiklah terserah kamu saja, sekarang kita ke sana saja sebelum kemalaman." ucap Lucken sambil menarik tangan Terry dan membawanya masuk ke dalam mobil.
tidak memerlukan waktu yang sangat lama, akhirnya Lucken dan Terry sampai juga di tempat rumah Ducan yang tidak terlalu besar bahkan terlihat sangat kecil.