"Aku harus melakukan hal ini untuk meyakinkan kamu kalau aku tidak berniat mempermainkan kamu atau pun Alisha." ucap Lucken dengan tatapan sangat dalam.
"Aku mengerti aku tidak akan mempertanyakan hal itu lagi." ucap Terry sambil mengusap lembut punggung tangan Lucken.
"Apa sekarang kamu sudah percaya padaku kalau aku sungguh-sungguh padamu." ucap Lucken membalas genggaman tangan Terry.
Terry menganggukkan kepalanya tidak lagi meragukan perasaan Lucken padanya.
"Luck, sekarang sudah mau jam tiga pagi. Sebaiknya kamu kembali ke kamar kamu. Aku tidak ingin ada masalah dengan Alisha. Mulai saat ini kita harus lebih berhati-hati menyembunyikan hubungan kita ini, paling tidak sampai Ducan sadar dari komanya. Dan aku minta padamu, berhati-hatilah dengan Reyna. Aku tidak mau kamu terjebak lagi oleh kelicikan Reyna." ucap Terry mengingatkan Lucken tentang ancaman Reyna.
Lucken menganggukkan kepalanya kemudian turun dari tempat tidur.