Suara Kace terdengar arogan, namun di saat yang sama juga terdengar seksi. Bagaimana dia mampu melakukan itu? Hope berbicara kepada dirinya sendiri selagi dia menyipitkan matanya ke arah pria yang mata birunya masih menatap Oliver.
Sementara itu, Oliver kini berada dalam posisi canggung. Keributan yang semula membahana di kelas itu seketika mereda hanya dengan kehadiran guru baru mereka.
Semua siswi perempuan menjadi terperangah melihat wajah tampan Kace serta bentuk tubuhnya yang terlalu sempurna selagi anak laki-laki itu hanya bisa duduk di sana, merasa terintimidasi oleh hawa kehadirannya.
Kace sepertinya menyadari hal ini dan dia menikmati seluruh perhatian yang sedang tertuju kepadanya.
"Apakah aku mengizinkanmu untuk pergi?" Kace mengulangi lgi pertanyaannya, menuntut jawaban sambil menyilangkan kedua lengannya yang berotot di depan dadanya.
Dasar tukang pamer!