"Hari ini bukan ulang tahunnya. Apa yang kau lakukan di sini?" Serefina baru saja bangun karena mendengar suara berisik dari luar kamar tidurnya.
Mereka bertiga pindah ke kota red river dan membeli apartemen mewah dengan empat kamar tidur. Sang penyihir tidak akan puas dengan sesuatu yang kurang dari ini.
Mereka pindah tiga bulan lalu setelah mengurus semua dokumen yang mereka butuhkan untuk tinggal di kota itu. Terutama dokumen untuk Hope, untuk mendaftarkannya ke sekolah.
"Apa yang aku lakukan disini?" Kace sedang mengepang rambut Hope saat gadis kecil itu sedang sarapan. "Tentu saja melihatnya di hari pertama sekolahnya, kan?"
"Benar!" Hope menyeringai pada Kace dengan penuh semangat. "Apakah aku akan menunggangi serigalaku ke sekolah?"
Serefina menatap Kace dengan tatapan tajam ketika dia mendengar itu. Kace dengan ceroboh menunjukkan wujud lycannya kepada Hope dan sekarang, dia harus memberi pengertian sehingga gadis kecil itu tidak akan mengatakan apa- apa.
"Sayang, jangan bicara tentang serigala kepada orang lain, oke?" Kace mengabaikan tatapan penuh peringatan Serefina. Dia tahu apa yang harus dia lakukan dan Hope sudah cukup besar untuk memahami ini.
"Tapi kenapa?" Hope memiringkan kepalanya dengan manis dan membuat Kace ingin mencubit pipinya.
"Karena ini rahasia." Kace meletakkan telunjuknya di depan bibirnya. "Ini adalah rahasia di antara kita berdua."
"Tapi kenapa?" Hope menginginkan penjelasan detail tentang mengapa dia tidak boleh mengatakan apa-apa tentang serigala putih itu. Dia ingin menunjukkannya kepada teman-teman barunya.
"Karena ..." Kace mengerutkan alisnya, mencoba menemukan cara untuk menjelaskannya padanya. "Karena jika Kau memberi tahu siapa pun tentang serigala putih, serigala putih tidak ingin bermain-main dengan Hope lagi."
Wajah Hope berubah sedih ketika mendengar itu, tapi tentu saja, akan ada pertanyaan lain yang ingin dia ketahui. "Tapi kenapa?"
Satu baris pertanyaan itu adalah kata-kata favoritnya baru-baru ini. Dia telah menanyakan tentang segala sesuatu di sekitarnya dan akan bertanya pada Lana atau Serefina tanpa henti.
Dan sekarang kalimat pertanyaan itu mulai membuat sang lycan sakit kepala.
"Karena serigala putih itu sangat pemalu dan dia tidak ingin berteman dengan anak lain." Kace menyeka saus yang menetes dari sudut bibir Hope dengan ibu jarinya.
"Tapi, aku juga anak-anak." Hope sedang kritis sekarang. "Tapi, serigala putih ingin bermain denganku."
"Ya, karena serigala putih hanya menyukai Hope. Dia tidak suka bermain dengan anak lain. " Kace sangat sabar ketika dia berbicara dengannya. "Selain itu, temanmu tidak akan bisa melihat serigala putih."
"Tapi kenapa? Aku bisa melihat serigala putih. " Mata Hope membesar dengan informasi ini dan Kace tertawa melihat betapa lucunya wajahnya sekarang.
"Karena serigala putih hanya milik Hope, oleh karena itu, hanya Hope yang bisa melihatnya, kecuali dari Serefina dan Lana." Kace menjelaskannya dengan lembut.
"Tapi, aku ingin menunjukkan serigala putih kepada teman baru aku." Dia mengerucutkan bibirnya saat jari-jarinya memainkan liontinnya.
"Aku minta maaf sayang, tapi serigala putih tidak menginginkannya." Kace tampak menyesal. "Oke?"
Hope menundukkan kepalanya, awalnya dia sangat senang ketika Kace datang pagi ini, biasanya dia akan datang setelah waktu yang lama.
Dan saat Kace pergi, Hope tidak bisa bermain dengan serigala putih.
"Setelah kau kembali dari sekolah, ayo bermain dengan serigala putih, oke?" Kace membujuk Hope yang cemberut saat dia mengusap pipi lembutnya.
Meski tatapan matanya masih kesal, tapi Hope tetap mengangguk. "Oke."
"Ini rahasia kita, oke?" Kace bertanya lagi hanya untuk memastikan gadis kecilnya tidak akan menyebutkan sepatah kata pun tentang serigala.
"Oke."
"Gadis baik, sekarang selesaikan sarapanmu dan aku akan mengantarmu ke sekolahmu." Kace mencium keningnya dan berdiri untuk menghadapi penyihir yang mengganggu itu. "Mari kita bicara di suatu tempat."
Serefina memutar matanya dan mendesah kesal saat dia mengikuti sang lycan ke balkon.
"Sekarang apa? Apakah Kau menggunakan kesempatanmu untuk bertemu dengannya tahun depan, itu sebabnya Kau ada di sini? " Serefina tidak repot-repot menyembunyikan fakta bahwa dia kesal melihat Kace sekarang.
"Hentikan komentar sarkastik itu, kita punya hal penting lain yang harus kita tangani." Kace menyandarkan punggungnya ke pagar.
"Apa? Aku sudah cukup kesulitan, jangan berani-berani menambahkan masalahku." Serefina menyilangkan lengannya dan menatap tajam.
"Ini sudah menjadi masalahmu, penyihir." Kace berkata. Ini akan menjadi pertengkaran yang biasa mereka lakukan jika suasana hati Serefina sedang berubah-ubah, yang hampir terjadi setiap saat. "Beelzebub telah mencari Hope sejak pertemuan kita enam tahun lalu."
Beelzebub adalah salah satu dari tujuh iblis. Dia tidak akan melepaskan mangsanya begitu dia melihatnya, terutama anak-anak dan wanita.
Enam tahun terakhir ini, Kace telah mengalihkan perhatian Maximus tentang keberadaannya atau Serefina dan Hope, bersamaan dengan itu, dia juga mengejar Beelzebub, namun dia sangat licik dan sulit diikuti.
Serefina tidak terlihat terkejut ketika dia mendengar itu, itu menandakan bahwa dia sudah mengetahuinya dan itu juga tidak mengejutkan Kace.
"Apa yang akan kau lakukan tentang itu?" Kace mengerutkan kening.
Karena mereka berada di wilayah yang berbeda dan jauh dari perlindungan mantra dari coven utara, akan lebih mudah bagi sang iblis untuk melacak pasangannya, pikiran itu berhasil membuat Kace marah.
"Kau tidak bisa berbuat apa-apa." Serefina mengangkat bahu karena di tatap dengan tajam oleh Kace.
"Apa maksudmu kita tidak bisa berbuat apa-apa?" Kace sangat kesal dengan sikap tidak peduli penyihir itu.
"Kau tidak bisa menghancurkan Beelzebub hanya karena kau ingin, dia dan iblis lainnya adalah entitas yang berbeda." Serefina memilin rambutnya, yang sudah tumbuh sangat panjang hingga mencapai pinggangnya. Sudah waktunya untuk memotongnya. "Apa kau sudah lupa tentang alasan sebenarnya mengapa guardian angel dibangkitkan?"