"Yinyin…" Kedua tangan Nyonya Qiao yang bergetar itu hendak mengambil ponsel Yue Xinluo, tapi saat akan memegangnya, Yue Xinluo tiba-tiba menarik tangannya dan memasukkan ponselnya kembali ke tasnya.
"Kamu…" Nyonya Qiao sudah hampir marah, namun tiba-tiba dia melihat sorot mata tenang Yue Xinluo. Dia sadar bahwa di saat ini, dia lebih membutuhkan Yue Xinluo, jadi dia hanya bisa menekan amarahnya.
"Nona Yue, berikan nomor Yinyin kepadaku. Aku… Aku akan menelponnya sendiri," pinta Nyonya Qiao. Dia sangat merindukan Qiao Yinyin.
"Maaf Nyonya Qiao, tapi aku sudah janji kepada Yinyin tidak akan memberikan kontaknya kepada siapa pun, termasuk keluarganya." Yue Xinluo sengaja menekankan kata-kata terakhirnya.
"Kenapa… kenapa tidak bisa? Aku adalah ibunya, aku bisa…"