ดาวน์โหลดแอป
51.66% Sewaktu Kamu Dewasa / Chapter 31: Suami yang Muncul Tiba-tiba

บท 31: Suami yang Muncul Tiba-tiba

บรรณาธิการ: Wave Literature

Ji Chen segera menatap tajam memberi tanda pada Lu Yifei. Sementara Lu Yifei yang tidak bodoh itu segera memahami maksud tatapan matanya. Dia kembali tersadar akan tingkah lakunya yang terlalu berlebihan tadi, lalu menundukkan kepalanya dan mundur beberapa langkah. Namun setelahnya, dia kembali menatap ke arah pria itu, melihatnya baik-baik saja, dia pun menghela napas lega.

"Xiaonian, kamu lagi-lagi lupa ya dengan ulang tahunmu sendiri?" tanya Ji Chen sambil meletakkan kue tar besar itu di meja. Dia mengambil topi berbentuk mahkota dari meja yang ada di sebelahnya dan memakaikannya di kepala Ji Xiaonian.

"Aku mengira kamu benar-benar jatuh sakit. Siapa sangka ternyata kamu membohongiku," sahut Ji Xiaonian sambil tersipu malu.

Kini Ji Xiaonian mengalihkan pandangannya ke arah kue tart 6 tingkat yang berada di meja. Begitu melihatnya, matanya mulai terasa berkaca-kaca karena merasa tersentuh. Walaupun sedari kecil telah menjadi yatim piatu, namun dia masih memiliki seorang kakak yang sangat menyayanginya. Hal itu sungguh memberikan rasa hangat pada hatinya. Memiliki seseorang yang begitu berusaha untuk menyenangkan hatinya, mempersiapkan semua ini demi memberinya kejutan dan selalu melindunginya, tentu lebih dari yang dia inginkan.

"Parah! Kamu benar-benar sudah tidak tertolong lagi. Bagaimana bisa melupakan ulang tahun sendiri? Ayo cepat kemari dan tiup lilin!" ucap Ji Chen sambil mengusap kepala adiknya itu.

Ji Xiaonian mengerucutkan bibirnya, lalu tersenyum manja. Ketika bersiap meniup lilin, dia tiba-tiba teringat akan sesuatu, kemudian dengan penasaran dia bertanya pada kakaknya, "Kak, Kak Yan di mana? Dan apakah paman dan bibi juga tidak kemari untuk bersama-sama merayakan ulang tahunku?"

Ulang tahun sebelum-sebelumnya selalu diramaikan juga oleh tiga orang tersebut. Tidak melihat kehadiran mereka hari ini, menimbulkan rasa sedih di hati Ji Xiaonian, terlebih lagi tanpa kehadiran Bai Yan. Pria itu tidak mungkin tidak datang untuk memberinya ucapan selamat, apalagi melupakan ulang tahunnya. Rasanya, hal itu tidak mungkin terjadi.

Teringat akan kepergian Bai Yan ke Inggris dan semua perkataannya yang begitu tidak enak didengar telinga, membuat Ji Chen kesal. Dia merasa bahwa sebagai kakak harus memberi penjelasan pada adiknya itu. Dia terdiam sesaat hingga akhirnya berkata, "Belakangan ini perusahaan mengalami beberapa masalah, jadi Bai Yan kemarin berangkat ke Inggris untuk melakukan perjalanan bisnis. Sedangkan paman dan bibi, mereka sibuk mengurus tambahan pekerja baru. Jadi, kita sebaiknya tidak merepotkan mereka sekeluarga sementara ini. Ayo cepat tiup lilin. Sebentar lagi kakak akan memberimu kejutan yang lain."

Ji Xiaonian hanya terdiam mendengar perkataan kakaknya itu. Bai Yan melakukan perjalanan bisnis? Mengapa harus di waktu ini dia pergi? Jadi dia benar-benar tidak mengingat hari ulang tahunku? Eh, tapi bisa jadi dia benar-benar lupa. Aku sendiri saja tidak ingat, bagaimana orang lain bisa ingat, gumamnya dalam hati.

Mengenai paman dan bibi, Ji Xiaonian tahu jelas bahwa minggu ini Fang Miaoling akan pindah ke rumah mereka. Jadi, bisa saja mereka sedang sibuk mengurus keperluan gadis itu. Mengingat hal itu, dia pun tersenyum masam, dia berusaha tidak memperlihatkan kekecewaan yang sedang dirasakannya saat ini. 

"Baiklah. Aku akan membuat permohonan terlebih dahulu dulu," ucap Ji Xiaonian sambil menyatukan kedua tangannya, menutup matanya dan di hadapan kue ulang tahunnya yang ke-19, dia membuat permohonan.

Mungkin tidak ada yang menyadarinya, namun ketika Ji Xiaonian membuka mata, terlihat raut wajah kecewa terpancar pada wajahnya. Dia lalu cepat-cepat meniup lilin dan menyembunyikan perasaan hatinya dengan tersenyum. Lalu, lampu ruang tamu dinyalakan tepat begitu dirinya selesai meniup lilin. 

"Kak, katanya masih ada kejutan untukku?" tanya Ji Xiaonian sambil tersenyum manis.

Sebenarnya permohonan Ji Xiaonian barusan adalah agar dia dapat bertemu dengan pangeran berkuda putihnya. Pria yang selalu berada di dalam hatinya dan selalu membuatnya rindu. Dia sungguh tidak ingin mempercayai bahwa Bai Yan benar-benar berada di Inggris saat ini. Dia sungguh berharap, kakaknya membohonginya lagi untuk memberi kejutan baginya, itu sebabnya pria itu tidak kunjung terlihat hingga saat ini.

Ji Xiaonian sudah sangat tidak sabar ingin membalikkan tubuhnya. Dia berharap, dirinya dapat melihat Bai Yan berada di belakangnya untuk memberinya kejutan saat ini.

Ji Chen yang tidak tahu isi hati Ji Xiaonian, hanya tertawa kecil lalu menunjuk ke arah tangga di belakangnya. Gadis itu pun memutar tubuhnya dan berdiri menghadap ke arah tangga.

Di sana, Ji Xiaonian tidak melihat apapun selain tangga menuju ke lantai dua. Lalu, muncul sepasang kaki jenjang yang terlihat perlahan-lahan menuruni anak tangga, berikutnya mulai terlihat pinggang orang itu. Kemudian, terlihat tubuh orang itu dengan tangan memegangi sebuah kotak hadiah yang sangat besar.

Begitu melihat wajah orang tersebut, Ji Xiaonian bukannya senang, tapi malah terkejut tidak suka. "Bagaimana bisa kamu ada di sini?" tanyanya tanpa memperhatikan nada bicaranya.

Orang yang berjalan turun dari tangga tersebut membawa sebuah kotak besar hadiah di kedua tangannya. Dia hanya tersenyum ringan dan berjalan selangkah demi selangkah mendekat ke arah Ji Xiaonian. 

Pria itu kini berdiri di hadapan Ji Xiaonian, membungkukkan badan dan mendekatkan wajah ke arahnya. Kini senyuman lebar menghiasi wajahnya, lalu dia berkata, "Kaget, kan? Aku juga tidak menyangka! Gadis kecil yang dulu sangat imut-imut itu kini sudah menjadi setinggi ini! Dan lagi, sangat cantik!" 

Selesai mengatakan hal itu, Yu Shengjie mendekatkan tubuhnya lebih lagi ke arah Ji Xiaonian. Dia pun terkejut dan segera mengambil langkah mundur ke belakang. Matanya melotot marah, lalu dengan gusar dia bertanya pada kakaknya, "Kak, orang ini siapa? Dia bagaimana bisa ada di rumahku?"

Ya Tuhan! Orang ini adalah orang yang menciumku di kantin waktu itu! Bagaimana bisa dia sekarang berada di rumahku! Gumam Ji Xiaonian terkejut. Kini dia menatap lekat-lekat pada pria yang ada di hadapannya itu. 

Ji Chen berjalan mendekat, tangannya menepuk-nepuk punggung Ji Xiaonian. Sambil menunjuk ke arah Yu Shengjie, dia memperkenalkan pria itu, "Dia adalah Shengjie. Kakak sepupu mu. Masa kamu tidak ingat? Sewaktu kecil dulu kita pernah pergi ke Australia untuk berlibur dan tinggal di rumahnya."

Tidak menunggu tanggapan Ji Xiaonian, Yu Shengjie sekarang terlihat memasang ekspresi sedih. "Tampaknya calon istriku tidak lagi mengenali calon suaminya. Ah, aku sungguh sedih," katanya sambil memegangi dahinya.

Ji Xiaonian terkejut hingga matanya membelalak dengan mulut yang sedikit menganga. Jadi... Jadi pria yang bahkan lebih cantik dari wanita ini, pria yang menciumku di depan orang banyak ini ternyata adalah sepupu jauhku? Batinnya.

Setelah diingatkan oleh Ji Chen, kini Ji Xiaonian teringat sewaktu dia kecil, kira-kira usia 5 atau 6 tahun, mereka pernah bersama-sama pergi ke Australia untuk berlibur. Dan waktu itu, dia teringat bahwa dirinya memiliki seorang teman bermain yang selalu menemaninya. Benar-benar tidak disangka, bocah itu telah bertumbuh dewasa dan menjadi sangat tampan. Sebenarnya sepupunya itu telah memiliki wajah yang sangat cantik sedari kecil.

Ji Xiaonian teringat, karena sewaktu kecil lelaki itu memiliki wajah yang sangat cantik, dia sampai salah mengira bahwa sepupunya itu adalah seorang perempuan. Dia masih ingat ketika kecil, dirinya pernah merengek agar dapat tidur bersama Yu Shengjie.

"Aku hanya membiarkan istriku untuk tidur bersamaku. Kamu bukan istriku, mengapa aku harus mau tidur denganmu?" ucap Yu Shengjie kecil saat itu.

Ji Xiaonian waktu itu masih berusia 5 tahun. Sungguh luar biasa, bisa-bisanya dirinya salah mengira bahwa pria itu adalah perempuan dan memaksa untuk tidur bersamanya. Dia juga masih ingat bagaimana akhirnya dia setuju untuk menjadi istri Yu Shengjie, agar laki-laki itu setuju untuk menemaninya tidur.

Terpikir akan hal ini, Ji Xiaonian kembali tersadar dari lamunannya dan kembali menatap pada pemuda yang ada di hadapannya itu. "Meskipun kamu dan aku memiliki hubungan keluarga, tapi apa yang kamu perbuat padaku di sekolah waktu itu tidak akan kumaafkan!"

Teringat akan dirinya yang dicium begitu saja di depan orang banyak, emosi Ji Xiaonian pun memuncak. Bibirku ini hanya diperuntukkan bagi Bai Yan saja. Seenaknya saja sembarangan memilikinya! Batinnya geram.

Yu Shengjie dengan ekspresi tanpa bersalah berkata, "Aku memangnya pernah berbuat apa terhadapmu? Oh... Ciuman itu maksudmu? Aku rasa hal itu normal. Aku mencium calon istriku, apa yang aneh? Dan lagi, bukankah waktu kecil dulu kamu juga pernah menciumku?"


Load failed, please RETRY

ของขวัญ

ของขวัญ -- ได้รับของขวัญแล้ว

    ป้ายปลดล็อกตอน

    สารบัญ

    ตัวเลือกแสดง

    พื้นหลัง

    แบบอักษร

    ขนาด

    ความคิดเห็นต่อตอน

    เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C31
    ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
    • คุณภาพของการแปล
    • ความเสถียรของการอัปเดต
    • การดำเนินเรื่อง
    • กาสร้างตัวละคร
    • พื้นหลังโลก

    คะแนนรวม 0.0

    รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
    รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
    เคล็ดลับข้อผิดพลาด

    รายงานการล่วงละเมิด

    ความคิดเห็นย่อหน้า

    เข้า สู่ ระบบ